Bulog Sub Divre (Divisi Regional) Cianjur, Jawa Barat, mencatat stok beras cadangan pemerintah (CPP) di dua gudang sebesar 2.400 ton telah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan di enam kota/kabupaten hingga akhir tahun.
Wakil Kepala Perum Bulog Sub Divre Cianjur, Sandy di Cianjur, Selasa, mengatakan stok beras CPP yang ada di Gudang Bulog Sub Divre Cianjur ini akan dikeluarkan sesuai instruksi dari pemerintah, apabila dibutuhkan.
Baca juga: Satgas COVID-19 Cianjur jaring 214 pelanggar prokes dalam sepekan terakhir
"Ketika pemerintah memerlukan beras untuk penanganan bencana, operasi pasar saat terjadi lonjakan harga atau keperluan lainnya. Untuk penyaluran hampir setiap bulan ada, bulan ini penyaluran di Kota Sukabumi mencapai sekitar 20 ton dan Cianjur sekitar 1 ton," katanya.
Saat ini, menurut dia, Bulog tidak lagi terbebani dengan penyaluran bantuan sosial sembako untuk warga, sehingga penyaluran lebih fokus untuk stok beras cadangan pemerintah, TNI/Polri dengan target 2.000 ton hingga panen pada Juni.
Untuk menjaga kualitas stok beras yang ada di gudang, tim Bulog melakukan perawatan berkala seperti dilakukan penyemprotan atau spraying setiap satu bulan sekali sebagai upaya sterilisasi lingkungan dari gangguan hama.
Sedangkan untuk penyerapan gabah dari petani, tambah dia, masih menunggu masuknya musim panen pada Juni.
"Hingga saat ini, untuk penyerapan gabah dari petani belum dilakukan karena belum masuk musim panen, namun setelah bulan Juni saat panen, penyerapan akan meningkat sebagai stok beras pemerintah tahun 2023," katanya.
Terkait kenaikan harga sembako yang sempat dilaporkan dinas terkait, saat ini pihaknya tinggal menunggu koordinasi untuk menggelar operasi pasar murah. Namun, warga yang membutuhkan sembako murah, dapat berbelanja di kantor Bulog Cianjur dan Sukabumi.
Baca juga: Diskoperindag Cianjur antisipasi kenaikan harga gula pasir jelang Ramadhan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Wakil Kepala Perum Bulog Sub Divre Cianjur, Sandy di Cianjur, Selasa, mengatakan stok beras CPP yang ada di Gudang Bulog Sub Divre Cianjur ini akan dikeluarkan sesuai instruksi dari pemerintah, apabila dibutuhkan.
Baca juga: Satgas COVID-19 Cianjur jaring 214 pelanggar prokes dalam sepekan terakhir
"Ketika pemerintah memerlukan beras untuk penanganan bencana, operasi pasar saat terjadi lonjakan harga atau keperluan lainnya. Untuk penyaluran hampir setiap bulan ada, bulan ini penyaluran di Kota Sukabumi mencapai sekitar 20 ton dan Cianjur sekitar 1 ton," katanya.
Saat ini, menurut dia, Bulog tidak lagi terbebani dengan penyaluran bantuan sosial sembako untuk warga, sehingga penyaluran lebih fokus untuk stok beras cadangan pemerintah, TNI/Polri dengan target 2.000 ton hingga panen pada Juni.
Untuk menjaga kualitas stok beras yang ada di gudang, tim Bulog melakukan perawatan berkala seperti dilakukan penyemprotan atau spraying setiap satu bulan sekali sebagai upaya sterilisasi lingkungan dari gangguan hama.
Sedangkan untuk penyerapan gabah dari petani, tambah dia, masih menunggu masuknya musim panen pada Juni.
"Hingga saat ini, untuk penyerapan gabah dari petani belum dilakukan karena belum masuk musim panen, namun setelah bulan Juni saat panen, penyerapan akan meningkat sebagai stok beras pemerintah tahun 2023," katanya.
Terkait kenaikan harga sembako yang sempat dilaporkan dinas terkait, saat ini pihaknya tinggal menunggu koordinasi untuk menggelar operasi pasar murah. Namun, warga yang membutuhkan sembako murah, dapat berbelanja di kantor Bulog Cianjur dan Sukabumi.
Baca juga: Diskoperindag Cianjur antisipasi kenaikan harga gula pasir jelang Ramadhan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022