Sebanyak enam rumah warga rusak parah dan empat rusak ringan akibat pergerakan tanah yang terjadi di Desa Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
"Yang rusak parah ada enam rumah, dan empat lainnya rusak ringan," kata Kepala Desa Ciwaringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon Wawan Gunawan di Cirebon, Senin.
Wawan mengatakan pergerakan tanah yang terjadi di desanya itu bukan kali ini saja, namun sudah tahunan, sehingga ada beberapa keluarga kehilangan rumah tinggalnya.
Baca juga: BPBD: Tinggal satu desa masih terendam banjir di Cirebon
Menurutnya, warga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah setempat, akan tetapi sampai saat ini belum juga ada realisasi untuk menanggulanginya.
Pergerakan tanah tersebut lanjut Wawan, akan semakin parah bila masuk musim hujan, karena air sungai meluap dan mengakibatkan tanah labil.
"Kalau musim hujan tiba, pasti rumah warga semakin rusak parah," tuturnya.
Sementara pemilik rumah Nani, mengaku rumahnya kini sebagian sudah rata dengan tanah, seperti dua kamar, dapur, dan kamar mandi.
Baca juga: Polresta Cirebon ringkus 16 pencuri kendaraan bermotor
Menurutnya sungai sekitar tempat tinggalnya juga terus mendekat, yang dahulu berjarak lebih dari 50 meter kini sudah berada di belakang rumah.
"Jadi kalau hujan pasti ada bunyi retakan tanah. Dan rumah saya rusak baru beberapa hari ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Yang rusak parah ada enam rumah, dan empat lainnya rusak ringan," kata Kepala Desa Ciwaringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon Wawan Gunawan di Cirebon, Senin.
Wawan mengatakan pergerakan tanah yang terjadi di desanya itu bukan kali ini saja, namun sudah tahunan, sehingga ada beberapa keluarga kehilangan rumah tinggalnya.
Baca juga: BPBD: Tinggal satu desa masih terendam banjir di Cirebon
Menurutnya, warga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah setempat, akan tetapi sampai saat ini belum juga ada realisasi untuk menanggulanginya.
Pergerakan tanah tersebut lanjut Wawan, akan semakin parah bila masuk musim hujan, karena air sungai meluap dan mengakibatkan tanah labil.
"Kalau musim hujan tiba, pasti rumah warga semakin rusak parah," tuturnya.
Sementara pemilik rumah Nani, mengaku rumahnya kini sebagian sudah rata dengan tanah, seperti dua kamar, dapur, dan kamar mandi.
Baca juga: Polresta Cirebon ringkus 16 pencuri kendaraan bermotor
Menurutnya sungai sekitar tempat tinggalnya juga terus mendekat, yang dahulu berjarak lebih dari 50 meter kini sudah berada di belakang rumah.
"Jadi kalau hujan pasti ada bunyi retakan tanah. Dan rumah saya rusak baru beberapa hari ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022