Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengharapkan pembangunan pabrik pengolahan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) PT Al Ma’soem Muamalah Madani di Majalengka, Jawa Barat, mendorong perekonomian dan menyerap tenaga kerja daerah maupun provinsi setempat.
"Saya memberikan apresiasi pada Ma'soem Group yang terus melakukan ekspansi usahanya untuk kesejahteraan masyarakat Majalengka, mulai dari penyalur bahan bakar minyak, gas, apotek, lembaga pendidikan, lembaga pembiayaan, hingga bisnis air minum dalam kemasan,” ungkap Teten Masduki pada peresmian pabrik AMDK tersebut sebagaimana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Teten Masduki optimis konsumsi AMDK tidak berkurang meskipun pandemi karena kebutuhan primer setiap orang. “Hal ini terlihat dari 87 persen masyarakat mengeluarkan biaya konsumsi AMDK sekitar Rp300 ribu per bulan,” ucap dia.
Selain itu sebanyak 69 persen masyarakat mengonsumsi AMDK sekitar 51-200 liter per bulan atau setara dengan 1-10 galon per bulan.
Pada tahun 2021 industri AMDK sempat mengalami perlambatan produksi satu persen menjadi 29,4 miliar liter.
“Namun tahun 2022 diproyeksi pertumbuhan 4-5 persen, maka produksi AMDK diperkirakan akan mencapai 30,87 miliar liter," kata MenkopUKM itu.
Dalam kesempatan tersebut Teten Masduki juga mengungkapkan apresiasi penggunaan peralatan teknologi Al Ma’soem Muamalah Madani dengan kapasitas produksi mencapai dua ribu galon dan 200 karton untuk kemasan gelas dalam setiap jam.
Ia menginginkan pula pabrik ini masuk dalam rantai pasok nasional sehingga dapat memenuhi permintaan produk skala nasional, serta mendorong kemitraan Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Perwakilan Keluarga Besar Ma'soem sekaligus Rektor Universitas Ma'soem, Dadang M Ma'soem, menuturkan salah satu tujuan utama pendirian pabrik tersebut yaitu untuk mengembangkan ekonomi umat.
"Mudah-mudahan kehadiran perusahaan ini dapat mengembangkan ekonomi umat di Majalengka. Memang tujuan utama kami menghadirkan perusahaan AMDK ini untuk mengembangkan ekonomi umat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022