Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera membangun jalan provinsi yang rusak di sepanjang wilayah selatan Cianjur, meski saat ini beberapa ruas jalan sudah mendapat perbaikan dengan cara ditambal, kata Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Rabu.
"Kami sudah menerima jawaban terkait pembangunan jalan provinsi yang rusak sepanjang jalur Cianjur selatan, Pemprov akan melaksanakannya setelah bulan puasa. Untuk saat ini sudah ada yang diperbaiki dengan sekadar ditambal," katanya.
Baca juga: Harga daging sapi di pasar tradisional Cianjur merangkak naik
Pihaknya berharap rencana tersebut dapat dipercepat sebelum Lebaran, sehingga saat mudik sudah dapat dilalui. Namun perbaikan jalan provinsi merupakan kebijakan Pemprov Jabat, sehingga pihak kabupaten hanya bisa mendorong percepatan.
"Kami hanya bisa mendorong, namun kebijakan tetap di provinsi. Untuk saat ini, kami berharap perbaikan sementara dapat dilakukan, minimal tidak ada lagi lubang bertebaran di sepanjang jalan provinsi yang membentang mulai dari Campaka hingga Sindangbarang," katanya.
Sementara warga di di Kampung Cibentang, Desa Muaracikadu, Kecamatan Sindangbarang, melakukan aksi memancing ikan di lubang di tengah jalan provinsi yang rusak parah, sebagai bentuk protes lambannya penanganan jalan yang rusak, sehingga berdampak terhadap perekonomian.
"Kami sengaja membuat lomba memancing di tengah jalan yang berlubang agar keinginan kami dapat didengar pemerintah, kami hanya ingin akses jalan yang baik, agar roda perekonomian dan pembangunan tidak terhambat, selama bertahun-tahun jalan ini dibiarkan rusak," kata seorang warga Kecamatan Sindangbarang, Usman (45).
Baca juga: Dinkes Cianjur kejar target 90 persen vaksinasi dosis kedua hingga akhir Maret
Kepala Desa Muaracikadu, Surahman, mengatakan selama ini warga di selatan Cianjur berharap mendapat perhatian pemerintah provinsi agar segera membangun jalan yang rusak guna mendongkrak perekonomian yang semakin terpuruk selama pandemi.
"Keberadaan jalan provinsi yang membentang di selatan ini merupakan akses utama warga untuk beraktivitas termasuk aktivitas pendidikan dan kesehatan. Sejak jalan ini rusak, belum pernah mendapat perbaikan atau pembangunan, sehingga warga berharap mendapat perhatian khusus," katanya.
Baca juga: Jalur Puncak II tetap menjadi solusi macet total kawasan Puncak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kami sudah menerima jawaban terkait pembangunan jalan provinsi yang rusak sepanjang jalur Cianjur selatan, Pemprov akan melaksanakannya setelah bulan puasa. Untuk saat ini sudah ada yang diperbaiki dengan sekadar ditambal," katanya.
Baca juga: Harga daging sapi di pasar tradisional Cianjur merangkak naik
Pihaknya berharap rencana tersebut dapat dipercepat sebelum Lebaran, sehingga saat mudik sudah dapat dilalui. Namun perbaikan jalan provinsi merupakan kebijakan Pemprov Jabat, sehingga pihak kabupaten hanya bisa mendorong percepatan.
"Kami hanya bisa mendorong, namun kebijakan tetap di provinsi. Untuk saat ini, kami berharap perbaikan sementara dapat dilakukan, minimal tidak ada lagi lubang bertebaran di sepanjang jalan provinsi yang membentang mulai dari Campaka hingga Sindangbarang," katanya.
Sementara warga di di Kampung Cibentang, Desa Muaracikadu, Kecamatan Sindangbarang, melakukan aksi memancing ikan di lubang di tengah jalan provinsi yang rusak parah, sebagai bentuk protes lambannya penanganan jalan yang rusak, sehingga berdampak terhadap perekonomian.
"Kami sengaja membuat lomba memancing di tengah jalan yang berlubang agar keinginan kami dapat didengar pemerintah, kami hanya ingin akses jalan yang baik, agar roda perekonomian dan pembangunan tidak terhambat, selama bertahun-tahun jalan ini dibiarkan rusak," kata seorang warga Kecamatan Sindangbarang, Usman (45).
Baca juga: Dinkes Cianjur kejar target 90 persen vaksinasi dosis kedua hingga akhir Maret
Kepala Desa Muaracikadu, Surahman, mengatakan selama ini warga di selatan Cianjur berharap mendapat perhatian pemerintah provinsi agar segera membangun jalan yang rusak guna mendongkrak perekonomian yang semakin terpuruk selama pandemi.
"Keberadaan jalan provinsi yang membentang di selatan ini merupakan akses utama warga untuk beraktivitas termasuk aktivitas pendidikan dan kesehatan. Sejak jalan ini rusak, belum pernah mendapat perbaikan atau pembangunan, sehingga warga berharap mendapat perhatian khusus," katanya.
Baca juga: Jalur Puncak II tetap menjadi solusi macet total kawasan Puncak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022