ANTARAJAWABARAT.com,12/1 - Sejumlah siswa tingkat SMP dari kalangan anak petani di Desa/Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sering tidak masuk sekolah karena lebih memilih membantu orang tuanya bertani.

"Di Desa Kadipaten ini yang sekolah di SMP Negeri Kadipaten atau Karaha Bodas ini banyak siswa tidak mau sekolah dan memilih bertani," kata Kepala SMP Negeri Kadipaten/Karaha Bodas, Dindin kepada wartawan, Kamis.

Ia mengungkapkan dari jumlah siswa SMP Negeri Karaha Bodas sebanyak 87 siswa yang aktif belajar hanya 58 siswa, selebihnya siswa menghabiskan waktu membantu orang tua bertani.

Apalagi ketika memasuki musim panen seperti panen buah strawbery, kata Dindin para siswanya justru ikut panen memetik strawbery daripada belajar di sekolah.

"Kadang siswa yang tadinya tidak masuk sekolah tapi kalau waktu ujian hadir semua dari 87 siswa itu, kalau hari biasa membantu orang tuanya di kebun," katanya.

Permasalahan anak petani yang tidak sekolah itu, menurut Dindin memprihatinkan, ternyata masyarakat di Kadipaten belum sadar pentingnya pendidikan.

Ia mengungkapkan faktor anak tidak mau sekolah diantaranya tidak ada dorongan atau ketegasan dari orang tua siswa untuk memaksa anaknya sekolah.

Penyebab lain, kata Dindin akibat jarak tempuh dari rumah menuju sekolah jauh, serta kurangnya fasilitas kegiatan belajar mengajar yang kurang memadai.

Ia berharap selain pihak sekolah berusaha mengajak anak tetap sekolah, peran pemerintah dari dinas terkait dapat bertindak mendukung berbagai sarana dan prasarana sekolah agar siswa memiliki semangat belajar.

"Anak cenderung tidak mau sekolah itu karena jaraknya jauh, sedangkan alat transfortasi minim, ditambah kurangnya dorongan dari orang tua mereka," jelas Dindin.

Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012