Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat bakal melakukan tes acak di sejumlah tempat umum guna mengantisipasi dan melacak penyebaran kasus COVID-19 yang saat ini tengah melonjak di daerah itu.
Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Bandung, Senin, mengatakan tempat umum itu, yang telah diberikan relaksasi ekonomi, seperti hotel, restoran, tempat wisata. Nantinya para pengunjung bakal dites secara acak.
"Ke depan kita akan terus melakukan tes acak tidak saja ke sekolah, tapi ke hotel, restoran, dan ke beberapa tempat yang kami berikan relaksasi ekonomi," kata dia.
Baca juga: Mal Festival Citylink disegel akibat kerumunan saat imlek
Dia mengharapkan pengetesan dapat mengantisipasi penyebaran Omicron. Pasalnya di Kota Bandung ada 80 persen yang terkonfirmasi Omicron berdasarkan pengetesan terhadap sejumlah sampel.
"Jadi kita sudah mengambil kesimpulan, penyebaran COVID-19 di Kota Bandung variannya sudah varian Omicron," kata dia.
Pengetesan bakal dilakukan secara acak pada akhir pekan di sejumlah tempat tersebut. Tes acak juga diutamakan untuk wisatawan yang datang dari kawasan Jakarta.
"Kita sudah paham bahwa episentrum penyebaran COVID-19 ini pusatnya di Jakarta. Peningkatannya itu sehari di atas 15.000 kasus," kata Yana.
Sejauh ini, di Kota Bandung tercatat kasus aktif sebanyak 1.802 orang yang terkonfirmasi COVID-19. Sejak Selasa (1/2) hingga Minggu (6/2), setiap harinya ada pertambahan kasus lebih dari 100 orang.
Baca juga: Pemkot Bandung pastikan stok oksigen medis aman antisipasi lonjakan COVID-19
Baca juga: PTM di Kota Bandung dibatasi jadi 50 persen akibat kasus COVID-19 melonjak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Bandung, Senin, mengatakan tempat umum itu, yang telah diberikan relaksasi ekonomi, seperti hotel, restoran, tempat wisata. Nantinya para pengunjung bakal dites secara acak.
"Ke depan kita akan terus melakukan tes acak tidak saja ke sekolah, tapi ke hotel, restoran, dan ke beberapa tempat yang kami berikan relaksasi ekonomi," kata dia.
Baca juga: Mal Festival Citylink disegel akibat kerumunan saat imlek
Dia mengharapkan pengetesan dapat mengantisipasi penyebaran Omicron. Pasalnya di Kota Bandung ada 80 persen yang terkonfirmasi Omicron berdasarkan pengetesan terhadap sejumlah sampel.
"Jadi kita sudah mengambil kesimpulan, penyebaran COVID-19 di Kota Bandung variannya sudah varian Omicron," kata dia.
Pengetesan bakal dilakukan secara acak pada akhir pekan di sejumlah tempat tersebut. Tes acak juga diutamakan untuk wisatawan yang datang dari kawasan Jakarta.
"Kita sudah paham bahwa episentrum penyebaran COVID-19 ini pusatnya di Jakarta. Peningkatannya itu sehari di atas 15.000 kasus," kata Yana.
Sejauh ini, di Kota Bandung tercatat kasus aktif sebanyak 1.802 orang yang terkonfirmasi COVID-19. Sejak Selasa (1/2) hingga Minggu (6/2), setiap harinya ada pertambahan kasus lebih dari 100 orang.
Baca juga: Pemkot Bandung pastikan stok oksigen medis aman antisipasi lonjakan COVID-19
Baca juga: PTM di Kota Bandung dibatasi jadi 50 persen akibat kasus COVID-19 melonjak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022