Gubernur M Ridwan Kamil mengatakan Provinsi Jawa Barat kembali mencatatkan prestasi dengan menjadi juara se-Indonesia dalam hal realisasi investasi 2021.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Jawa Barat pada 2021 mencapai Rp136,1 triliun. Angka ini setara dengan 15,1 persen dari total realisasi investasi nasional pada 2021.
"Pertama berita baik realisasi kita di sepanjang 2021 tertinggi se-Indonesia sebesar Rp136 triliun," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dalam acara West Java Investment Report di Gedung West Java Investment Hub, Kota Bandung, Senin.
Baca juga: Karawang posisi kedua investasi tertinggi di Jawa Barat
Menurut Ridwan Kamil, capaian realisasi investasi tersebut menandakan kepercayaan investor kepada Jawa Barat tetap tinggi di tengah pandemi COVID-19.
"Padahal tahun-tahun sebelumnya, lebih kecil dan ini menandakan selama 2021 walaupun pandemi menerpa, kepercayaan investasi di Jawa Barat tidak mengalami penurunan," katanya.
"Ini kan harus diteliti. COVID katanya ekonomi turun, tapi kenapa investasi malah naik. Berarti ada persepsi bahwa pandemi ini hanya sementara, tapi long term ekonomi akan pulih itu menjadi keyakinan," kata Ridwan Kamil.
Baca juga: 23.749 proyek investasi yang hadir di Jabar serap 87.766 tenaga kerja
Kemudian, lanjutnya, pertama kali realisasi investasi PMA dan PMDN saat ini hampir seimbang atau 50:50. Hal itu menandakan penanam modal dalam negeri juga semakin banyak dan mau berinvestasi di bidang-bidang yang diminati.
"Jawaban kami selalu tiga kenapa orang betah berinvestasi di Jawa Barat. Satu infrastrukturnya sangat banyak. Ada 10 jalan tol sudah konstruksi, jalur kereta api, pelabuhan, dan lain sebagainya," kata Ridwan Kamil.
Kemudian indeks Sumber Daya Manusia (SDM) Jawa Barat yang sangat produktif. Ketiga, adalah pelayanan investasi yang cepat, akurat, dan berintegritas.
"Plus kami selalu keliling untuk memasarkan, termasuk saya sebagai gubernur. Itulah jawaban dari kenapa berita baik di hari ini, investasi kita juara se-Indonesia," ujar Ridwan Kamil.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat paparkan potensi Kawasan Rebana ke investor Belanda
Atas capaian tersebut, kata Ridwan Kamil, Pemerintah Pusat melalui BKPM menargetkan agar realisasi investasi bisa kembali naik. Pada 2022 BKPM menargetkan investasi yang masuk adalah Rp1.200 triliun atau naik 30 persen.
Sedangkan Jawa Barat ditargetkan bisa berkontribusi sebesar 15 persen dari target pemerintah sebesar Rp1.200 triliun. Target tersebut bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara nasional pada 2022, yakni 5,2 sampai 5,5 persen.
"Kemudian pemerintah pusat memang punya target Rp1.200 triliun dan 15 persennya dititipkan ke Jawa Barat. Itu yang nanti kita akan diskusikan," kata Ridwan Kamil.
Baca juga: Pemprov Jabar tawarkan investasi Ciater Tourism Area senilai Rp1,3 triliun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Jawa Barat pada 2021 mencapai Rp136,1 triliun. Angka ini setara dengan 15,1 persen dari total realisasi investasi nasional pada 2021.
"Pertama berita baik realisasi kita di sepanjang 2021 tertinggi se-Indonesia sebesar Rp136 triliun," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dalam acara West Java Investment Report di Gedung West Java Investment Hub, Kota Bandung, Senin.
Baca juga: Karawang posisi kedua investasi tertinggi di Jawa Barat
Menurut Ridwan Kamil, capaian realisasi investasi tersebut menandakan kepercayaan investor kepada Jawa Barat tetap tinggi di tengah pandemi COVID-19.
"Padahal tahun-tahun sebelumnya, lebih kecil dan ini menandakan selama 2021 walaupun pandemi menerpa, kepercayaan investasi di Jawa Barat tidak mengalami penurunan," katanya.
"Ini kan harus diteliti. COVID katanya ekonomi turun, tapi kenapa investasi malah naik. Berarti ada persepsi bahwa pandemi ini hanya sementara, tapi long term ekonomi akan pulih itu menjadi keyakinan," kata Ridwan Kamil.
Baca juga: 23.749 proyek investasi yang hadir di Jabar serap 87.766 tenaga kerja
Kemudian, lanjutnya, pertama kali realisasi investasi PMA dan PMDN saat ini hampir seimbang atau 50:50. Hal itu menandakan penanam modal dalam negeri juga semakin banyak dan mau berinvestasi di bidang-bidang yang diminati.
"Jawaban kami selalu tiga kenapa orang betah berinvestasi di Jawa Barat. Satu infrastrukturnya sangat banyak. Ada 10 jalan tol sudah konstruksi, jalur kereta api, pelabuhan, dan lain sebagainya," kata Ridwan Kamil.
Kemudian indeks Sumber Daya Manusia (SDM) Jawa Barat yang sangat produktif. Ketiga, adalah pelayanan investasi yang cepat, akurat, dan berintegritas.
"Plus kami selalu keliling untuk memasarkan, termasuk saya sebagai gubernur. Itulah jawaban dari kenapa berita baik di hari ini, investasi kita juara se-Indonesia," ujar Ridwan Kamil.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat paparkan potensi Kawasan Rebana ke investor Belanda
Atas capaian tersebut, kata Ridwan Kamil, Pemerintah Pusat melalui BKPM menargetkan agar realisasi investasi bisa kembali naik. Pada 2022 BKPM menargetkan investasi yang masuk adalah Rp1.200 triliun atau naik 30 persen.
Sedangkan Jawa Barat ditargetkan bisa berkontribusi sebesar 15 persen dari target pemerintah sebesar Rp1.200 triliun. Target tersebut bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara nasional pada 2022, yakni 5,2 sampai 5,5 persen.
"Kemudian pemerintah pusat memang punya target Rp1.200 triliun dan 15 persennya dititipkan ke Jawa Barat. Itu yang nanti kita akan diskusikan," kata Ridwan Kamil.
Baca juga: Pemprov Jabar tawarkan investasi Ciater Tourism Area senilai Rp1,3 triliun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022