Polres Cirebon Kota, Polda Jawa Barat, bersama pemerintah daerah mengajak siswa untuk mendeklarasikan diri menolak tawuran dan geng motor agar tercipta keamanan, karena setelah penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) sering terjadi kasus itu yang menimbulkan korban.
"Kami mengajak semua siswa yang berada di wilayah hukum Polres Cirebon Kota untuk bersama-sama deklarasikan tolak tawuran," kata Kapolres Cirebon Kota AKBP Fahri Siregar di Cirebon, Senin.
Baca juga: Polres Cirebon tangkap pelajar bacok pelajar dalam tawuran
Fahri mengatakan tawuran antar-pelajar setelah diterapkan nya PTM 100 persen di Cirebon, kerap marak terjadi, dan bahkan sering kali menimbulkan korban.
Selain itu lanjut Fahri, aksi geng motor pun kembali marak dengan sudah berjalan nya PTM, dan pelakunya rerata merupakan usia pelajar.
Untuk itu, pihaknya mengajak semua pelajar terutama yang kerap tawuran bersama-sama mendeklarasikan agar tolak tawuran dan geng motor dengan menjadikan duta.
"Ini ikhtiar kami, agar bisa meminimalkan aksi tawuran dan geng motor, dengan cara mencegah sedini mungkin," tuturnya.
Sementara Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengatakan deklarasi anti-geng motor dan tawuran ini diharapkan mencegah aksi-aksi tidak terpuji yang bisa menimbulkan korban dan membuat ketidaknyamanan masyarakat.
Azis menuturkan nantinya setiap sekolah memiliki duta-duta yang bekerja mengajak para provokator agar tidak kembali tawuran.
"Nanti para duta akan bekerja di lapangan langsung masuk ke orang per orang yang menjadi provokator, dan bisa menjadi informan bagi pihak berwajib," katanya.
Baca juga: Polisi tangkap 6 pelajar di Cirebon yang viral acungkan senjata tajam
Baca juga: Korban tawuran di Cirebon bisa jadi tersangka, sebut polisi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kami mengajak semua siswa yang berada di wilayah hukum Polres Cirebon Kota untuk bersama-sama deklarasikan tolak tawuran," kata Kapolres Cirebon Kota AKBP Fahri Siregar di Cirebon, Senin.
Baca juga: Polres Cirebon tangkap pelajar bacok pelajar dalam tawuran
Fahri mengatakan tawuran antar-pelajar setelah diterapkan nya PTM 100 persen di Cirebon, kerap marak terjadi, dan bahkan sering kali menimbulkan korban.
Selain itu lanjut Fahri, aksi geng motor pun kembali marak dengan sudah berjalan nya PTM, dan pelakunya rerata merupakan usia pelajar.
Untuk itu, pihaknya mengajak semua pelajar terutama yang kerap tawuran bersama-sama mendeklarasikan agar tolak tawuran dan geng motor dengan menjadikan duta.
"Ini ikhtiar kami, agar bisa meminimalkan aksi tawuran dan geng motor, dengan cara mencegah sedini mungkin," tuturnya.
Sementara Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengatakan deklarasi anti-geng motor dan tawuran ini diharapkan mencegah aksi-aksi tidak terpuji yang bisa menimbulkan korban dan membuat ketidaknyamanan masyarakat.
Azis menuturkan nantinya setiap sekolah memiliki duta-duta yang bekerja mengajak para provokator agar tidak kembali tawuran.
"Nanti para duta akan bekerja di lapangan langsung masuk ke orang per orang yang menjadi provokator, dan bisa menjadi informan bagi pihak berwajib," katanya.
Baca juga: Polisi tangkap 6 pelajar di Cirebon yang viral acungkan senjata tajam
Baca juga: Korban tawuran di Cirebon bisa jadi tersangka, sebut polisi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022