Warga Kota Cirebon, Jawa Barat, rela mengantre untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga Rp14 ribu per liter pada saat operasi pasar murah yang diselenggarakan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
"Kalau beli di sini minyak goreng Rp14 ribu per liter, jauh lebih murah dibanding di pasar atau toko," kata seorang warga Kota Cirebon Romlah (55) di Cirebon, Selasa.
Baca juga: Stabilkan harga, TPID Kota Cirebon gelar pasar murah
Romlah mengatakan di pasar atau toko, harga minyak goreng per liter mencapai Rp22 ribu dan itu sudah berlangsung lama.
Sedangkan di pasar murah ini harga minyak goreng Rp14 ribu, tentu banyak selisih dari pada harga di pasar atau toko, sehingga bisa lebih menghemat lagi.
"Kami hanya diperbolehkan membeli dua liter saja, tapi lumayan dari pada di toko atau pasar," ujarnya.
Sementara warga lainnya Suryati berharap dengan adanya operasi pasar murah ini, harga minyak goreng dan kebutuhan lainnya yang mengalami kenaikan bisa berangsur normal.
Baca juga: Gubernur Jabar: TPID perkuat koordinasi agar inflasi terkendali terkait Covid-19
Karena, lanjut Suryati, kebutuhan pokok sudah beberapa bulan mengalami kenaikan, seperti minyak goreng, cabai, ayam, dan lainnya.
"Harapan kami sih bisa kembali seperti dulu, minyak goreng tidak semahal sekarang," katanya.
Operasi pasar murah yang dilakukan oleh TPID Kota Cirebon diselenggarakan selama tiga hari mulai hari Selasa (18/1) sampai dengan Kamis (20/1), dan menyediakan beberapa komoditas kebutuhan.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan untuk operasi pasar murah, terutama minyak goreng diberikan bantuan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebanyak 25.000 liter dengan harga Rp14 ribu per liter.
"Maksimalnya warga hanya dilayani dua liter, dan ini berlangsung selama tiga hari," katanya.
Baca juga: TPID Cirebon akui belum bisa kendalikan harga cabai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kalau beli di sini minyak goreng Rp14 ribu per liter, jauh lebih murah dibanding di pasar atau toko," kata seorang warga Kota Cirebon Romlah (55) di Cirebon, Selasa.
Baca juga: Stabilkan harga, TPID Kota Cirebon gelar pasar murah
Romlah mengatakan di pasar atau toko, harga minyak goreng per liter mencapai Rp22 ribu dan itu sudah berlangsung lama.
Sedangkan di pasar murah ini harga minyak goreng Rp14 ribu, tentu banyak selisih dari pada harga di pasar atau toko, sehingga bisa lebih menghemat lagi.
"Kami hanya diperbolehkan membeli dua liter saja, tapi lumayan dari pada di toko atau pasar," ujarnya.
Sementara warga lainnya Suryati berharap dengan adanya operasi pasar murah ini, harga minyak goreng dan kebutuhan lainnya yang mengalami kenaikan bisa berangsur normal.
Baca juga: Gubernur Jabar: TPID perkuat koordinasi agar inflasi terkendali terkait Covid-19
Karena, lanjut Suryati, kebutuhan pokok sudah beberapa bulan mengalami kenaikan, seperti minyak goreng, cabai, ayam, dan lainnya.
"Harapan kami sih bisa kembali seperti dulu, minyak goreng tidak semahal sekarang," katanya.
Operasi pasar murah yang dilakukan oleh TPID Kota Cirebon diselenggarakan selama tiga hari mulai hari Selasa (18/1) sampai dengan Kamis (20/1), dan menyediakan beberapa komoditas kebutuhan.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan untuk operasi pasar murah, terutama minyak goreng diberikan bantuan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebanyak 25.000 liter dengan harga Rp14 ribu per liter.
"Maksimalnya warga hanya dilayani dua liter, dan ini berlangsung selama tiga hari," katanya.
Baca juga: TPID Cirebon akui belum bisa kendalikan harga cabai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022