Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengapresiasi pemerintah Indonesia yang telah bekerja cepat memulangkan pekerja migran asal Indramayu Rokaya, yang sempat sakit di Irak.
"SBMI mengapresiasi kerja dari Direktorat PWNI dan BHI (Pelindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia) Kemlu yang selalu mengawal proses kepulangan ibu Rokaya," kata Ketua SBMI Cabang Indramayu Juwarih di Indramayu, Sabtu.
Baca juga: SBMI Indramayu terima aduan pekerja migran tertahan belasan tahun di Irak
Juwarih mengatakan Rokaya (40) merupakan pekerja migran yang berasal dari Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Rokaya pernah meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo melalui video yang sempat tersebar untuk dipulangkan ke Indramayu.
Waktu itu, kata Juwarih, Rokaya mengalami sakit keras saat bekerja di wilayah Erbil, Irak, namun oleh majikannya terus diperkerjakan dia dan tidak membawanya berobat ke dokter.
"Pada waktu itu majikan tetap terus memperkerjakan tanpa membawanya berobat ke dokter, dan hanya diberi obat-obatan biasa," tuturnya.
Menurutnya setelah pihaknya mengadukan nasib pekerja migran itu, pemerintah terus berupaya memulangkan Rokaya dan bahkan saat ini yang bersangkutan sudah berada di rumahnya.
Untuk itu SBMI Cabang Indramayu sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan pemerintah dalam upaya memulangkan Rokaya.
"Rokaya sampai ke Indramayu pada hari Jumat (14/1) kemarin, kondisinya baik," ujarnya.
Juwarih menduga Rokaya merupakan korban tindak perdagangan orang, mengingat yang bersangkutan diberangkatkan pada masa pandemi COVID-19.
Baca juga: SBMI Indramayu terima 30 aduan pekerja migran bermasalah
Baca juga: SBMI Indramayu berjuang pulangkan pekerja migran yang sakit di Irak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"SBMI mengapresiasi kerja dari Direktorat PWNI dan BHI (Pelindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia) Kemlu yang selalu mengawal proses kepulangan ibu Rokaya," kata Ketua SBMI Cabang Indramayu Juwarih di Indramayu, Sabtu.
Baca juga: SBMI Indramayu terima aduan pekerja migran tertahan belasan tahun di Irak
Juwarih mengatakan Rokaya (40) merupakan pekerja migran yang berasal dari Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Rokaya pernah meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo melalui video yang sempat tersebar untuk dipulangkan ke Indramayu.
Waktu itu, kata Juwarih, Rokaya mengalami sakit keras saat bekerja di wilayah Erbil, Irak, namun oleh majikannya terus diperkerjakan dia dan tidak membawanya berobat ke dokter.
"Pada waktu itu majikan tetap terus memperkerjakan tanpa membawanya berobat ke dokter, dan hanya diberi obat-obatan biasa," tuturnya.
Menurutnya setelah pihaknya mengadukan nasib pekerja migran itu, pemerintah terus berupaya memulangkan Rokaya dan bahkan saat ini yang bersangkutan sudah berada di rumahnya.
Untuk itu SBMI Cabang Indramayu sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan pemerintah dalam upaya memulangkan Rokaya.
"Rokaya sampai ke Indramayu pada hari Jumat (14/1) kemarin, kondisinya baik," ujarnya.
Juwarih menduga Rokaya merupakan korban tindak perdagangan orang, mengingat yang bersangkutan diberangkatkan pada masa pandemi COVID-19.
Baca juga: SBMI Indramayu terima 30 aduan pekerja migran bermasalah
Baca juga: SBMI Indramayu berjuang pulangkan pekerja migran yang sakit di Irak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022