Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terus berjuang memulangkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Rokaya (40) yang kini sakit di Irak.

"Kami sudah mengadu ke pemerintah daerah dan pusat untuk memulangkan pekerja migran yang mengalami sakit ini," kata Ketua SBMI Kabupaten Indramayu Juwarih di Indramayu, Senin.

SBMI Indramayu, lanjut Juwarih, telah berkoordinasi dan menyampaikan aduan kepada Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Ketenagakerjaan, terkait nasib Rokaya.

Menurutnya Rokaya merupakan pekerja migran asal Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, yang mulai bekerja di wilayah Erbil, Irak, pada 10 Januari 2021.

"Kondisi Rokaya saat ini sedang sakit, bagian kepala, leher ada benjolan serta selaput mata membengkak," ujarnya.

Ia menambahkan meskipun dalam kondisi seperti itu, majikan tetap terus memperkerjakan TKI itu tanpa membawanya berobat ke dokter dan hanya diberi obat-obatan biasa.

"Selain itu Rokaya juga sering diperkerjakan di rumah saudara majikannya," tuturnya.

Juwarih menduga Rokaya merupakan korban tindak perdagangan orang, mengingat yang bersangkutan diberangkatkan pada masa pandemi COVID-19.

Rokaya sempat membuat video berdurasi satu menit lebih, di mana dalam video tersebut ia menceritakan kondisinya, dan juga meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo untuk bisa memulangkannya ke Tanah Air.

Baca juga: Pekerja migran asal Indramayu belasan tahun hilang kontak dengan keluarga

Baca juga: SBMI Indramayu apresiasi pemerintah bantu pemulangan pekerja migran ilegal

Baca juga: SBMI Indramayu terima 75 aduan pekerja migran selama 2019

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021