ANTARAJAWABARAT.com, 28/11 - Batik "Paku Jajar" dari Sukabumi dengan motif pohon hanjuang siang dihidupkan kembali dalam produksi batik tradisional Jabar melalui kegiatan Ragam Pesona Batik Jawa Barat 2011 yang akan digelar di Paris van Java Kota Bandung, 30 November hingga 4 Desember 2011.

"Kegiatan Ragam Pesona Batik 2011 ini merupakan yang keempat kalinya digelar, selain pameran juga akan digelar seminar batik dengan fokus menghidupkan kembali batik Paku Jajar asal Sukabumi," kata Ketua Umum Yayasan Batik Jawa Barat, Ny Sendy Yusuf di Bandung, Senin.

Selain itu motif batik Sukabumi lainnya yang juga akan diangkat menjadi ragam batik unggulan adalah Batik Cikole, Batik Teh, Batik Pala dan Batik Gurilap atau motif gunung, rimba, laut dan pantai.

Kegiatan yang digelar bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat itu dalam rangka mengangkat kembali corak dan motif batik Jabar yang kaya warna dan variasi.

Jabar memiliki 200 motif batik yang model dan coraknya sesuai dengan masing-masing kabupaten. Model batik itu sudah di bukukan dalam bentuk buku saku yang dibagikan kepada para pengrajin batik di Jawa Barat.

Sandy Yusuf menyebutkan, motif batik Jabar memiliki keunikan dan corak tersendiri. Untuk menjaga kekhasan batik Jabar, Yayasan Batik Jabar melakukan inventarisasi corak dan motif batik, termasuk juga mengembangkan corak baru dengan mengedepankan kearifan lokal.

"Kami sudah melakukan inventarisasi corak batik khas di Jabar, termasuk batik Sukabumi. Melalui Ragam Pesona Batik ini batik daerah terus di genjot popularitas maupun produksinya," kata Sandy yang juga istri Wagub Jabar H Dede Yusuf itu.

Ia menyebutkan, selama ini di Jawa Barat dikenal corak bati Trusmi (Cirebon), Garutan dan Tasik. Padahal masih cukup banyak corak lainnya, dan setiap kabupaten/kota memiliki corak yang khas.

Pada Ragam Pesona Batik Jabar 2011, giliran Sukabumi mendapat kesempatan memamerkan motif batiknya. Pengembangan batik di sana dilakukan kembali sejak 2009 lalu.

"Potensi batik Sukabumi telah ada puluhan tahun silam, namun baru 2009 batik Sukabumi diperkenalkan, potensinya luar biasa. Salah satu motifnya adalah Paku Jajar dan Janjuang Siyang," kata Sandy Yusuf.

Untuk meningkatkan gairah batik Sukabumi, Yayasan Batik Jabar akan memberikan bantuan 100 canting batik, kompor gas, lima set cap batik press dan sejumlah bantuan untuk produksi batik lainnya.

"Fokus Yayasan Batik Jabar adalah meningkatkan minat membatik di kalangan anak muda, sehingga tumbuh perajin muda. Kendala batik selama ini adalah sulitnya regenerasi perajin, padahal batik membuka lapangan pekerjaan baru," kata Sandy Yusuf.

Sementara itu Ketua Harian YBJB, Komarudin Hudiya menyebutkan produksi batik di Jabar meningkat signifikan sehjak 2008 dengan jumlah pengrajin saat ini mencapai 3.000 pengrajin di seluruh Jawa Barat. Selain itu juga membuka kesempatan kerja yang cukup signifikan.

"Puncaknya gairah batik bangkit pada 2008, dan kami mencoba untuk mempertahankan gairah batik. Salah satunya dengan mengembangkan dan menggali kembali motif-motif batik di kabupaten/kota di Jabar," kata Komarudin.

Selain itu melakukan sinergitas dengan penenun di Jabar untuk menyiapkan bahan baku kain batik.***6***

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011