ANTARAJAWABARAT.com,23/11 - Sekitar 40 hektare sawah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terserang hama tikus, sawah di tiga kecamatan seperti Ciwidey, Cangkuang dan Pameungpeuk menjadi daerah yang paling banyak terserang.
"Hama tikus ini telah menyerang tanaman padi saya sejak dua bulan terakhir. Akibat, dari serangan hama tikus ini jumlah padi yang berhasil dipanen mengalami penurunan drastis," kata Jajang Mulyana (39) seorang petani penggarap di Kecamatan Cangkuang kepada wartawan di Cangkuang, Rabu.

Pada umumnya padi yang telah terserang hama tikus itu akan terlihat menguning, dengan posisi batang miring bahkan ada juga yang mengalami patah.

Menurutnya, kegagalan panen akibat serangan hama telah tiga kali menyerang sawah garapannya. Padahal dari satu hektar sawah, biasanya ia bisa memanen padi sebanyak 6 ton. Kini, setelah dimakan hama, padi yang bisa diselamatkan tidak lebih dari 2 ton saja.

Hal yang sama pun dirasakan oleh Burhanudin (29) seorang petani asal Kecamatan Pameungpeuk. Disebutkannya, akibat hama tikus itu, dari luas sawah 1.200 tumbak, dirinya hanya bisa memanen sebanyak 3 ton dari sebelumnya bisa mencapai 9 ton. Diharapkannya, ada uluran tangan dari instansi terkait untuk mengatasi kegagalan panen akibat serangan hama tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Bandung, A Tisna Umaran mengakui maraknya serangan hama tikus di Kabupaten Bandung. Menurutnya, hama tikus sejauh ini telah menghancurkan panen petani seluas 49 hektar. Meski demikian, dibandingkan tahun sebelumnya, serangan hama tahun ini masih ringan.

"Tapi, tetap meski kita waspadai. Salah satu penyebab dari maraknya serangan hama ini karena tingginya intensitas hujan. Karena karakter tikus tidak akan mau memakan padi di sawah kering, tapi justru di sawah basah," ujarnya.

Selain hama tikus, yang mesti diwaspadai adalah hama wereng batang coklat dan penggerek batang. Untuk penanganannya hama itu, pihaknya akan menginventarisir terlebih dahulu titik sawah yang telah terserang hama. Lokasi yang pernah menjadi serangan hama tikus pada tahun sebelumnya akan menjadi prioritasnya.

"Pergerakan pemberantasan hama ini akan kita lakukan pada pertengahan Desember yang akan datang. Setidaknya, di setiap kecamatan kita tempatkan tiga orang petugas yang disebut Brigade Sabilulungan untuk membantu petani mengatasi hama," ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya pun telah menyebar obat pembasmi hama seperti pestisida dan insektisida ke sejumlah wilayah. Mengenai stok obat-obatannya sendiri, masih tetap aman. Apabila, tingkat kebutuhannya lebih tinggi pun, pihaknya telah mendapatkan penawaran dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat yang siap membantu.***5***

Hedi A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011