Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut, Jawa Barat menyatakan kasus aktif COVID-19 di daerah itu kembali bertambah menjadi tujuh orang sepekan di awal tahun 2022, di mana sebelumnya saat akhir 2021 dilaporkan hanya dua kasus.
"Ya, sekarang kasusnya bertambah menjadi tujuh orang," kata Humas Satgas Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita di Garut, Senin.
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Garut turun pada akhir 2021
Ia menjelaskan pada akhir 2021 laporan kasus aktif pasien COVID-19 di Garut hanya tercatat dua orang, namun saat ini pada awal tahun 2022 kembali bertambah hingga tercatat menjadi tujuh orang.
Semua kasus aktif itu, kata dia, tidak ada yang dirawat di rumah sakit, seluruhnya menjalani isolasi mandiri.
"Tujuh kasus isolasi mandiri, nol kasus isolasi di rumah rumah sakit atau perawatan," katanya.
Ia menyampaikan wabah COVID-19 di Garut masih tetap harus diwaspadai karena masih terjadi penularan di masyarakat.
Satgas mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan divaksin COVID-19.
"Kami imbau prokes tetap harus dipatuhi, dan divaksin," katanya.
Ia menjelaskan Satgas Penanganan COVID-19 Garut terus melakukan penelusuran untuk memeriksa kesehatan warga yang kontak erat dengan orang terpapar COVID-19.
Secara keseluruhan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut sebanyak 24.790 kasus, terdiri dari tujuh kasus aktif, 23.611 kasus dinyatakan sembuh, dan 1.172 kasus meninggal dunia, demikian Yeni Yunita.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Garut capai 70 persen pada akhir 2021
Baca juga: Anak usia 6-11 tahun di Garut mulai disuntik vaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Ya, sekarang kasusnya bertambah menjadi tujuh orang," kata Humas Satgas Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita di Garut, Senin.
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Garut turun pada akhir 2021
Ia menjelaskan pada akhir 2021 laporan kasus aktif pasien COVID-19 di Garut hanya tercatat dua orang, namun saat ini pada awal tahun 2022 kembali bertambah hingga tercatat menjadi tujuh orang.
Semua kasus aktif itu, kata dia, tidak ada yang dirawat di rumah sakit, seluruhnya menjalani isolasi mandiri.
"Tujuh kasus isolasi mandiri, nol kasus isolasi di rumah rumah sakit atau perawatan," katanya.
Ia menyampaikan wabah COVID-19 di Garut masih tetap harus diwaspadai karena masih terjadi penularan di masyarakat.
Satgas mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan divaksin COVID-19.
"Kami imbau prokes tetap harus dipatuhi, dan divaksin," katanya.
Ia menjelaskan Satgas Penanganan COVID-19 Garut terus melakukan penelusuran untuk memeriksa kesehatan warga yang kontak erat dengan orang terpapar COVID-19.
Secara keseluruhan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut sebanyak 24.790 kasus, terdiri dari tujuh kasus aktif, 23.611 kasus dinyatakan sembuh, dan 1.172 kasus meninggal dunia, demikian Yeni Yunita.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Garut capai 70 persen pada akhir 2021
Baca juga: Anak usia 6-11 tahun di Garut mulai disuntik vaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022