ANTARAJAWABARAT.com,8/11 - Sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Cirebon terpaksa diperiksa tasnya karena mereka diduga sering membawa senjata tajam untuk aksi tawuran antar pelajar yang semakin marak, terutama dipersimpangan jalan Perjuangan By Pass Cirebon.
"Tawuran yang melibatkan antar pelajar sepanjang jalur utama Pantura Kota Cirebon cukup meresahkan sejumlah warga yang sedang melintas,kata AKP R.Nana Ruhiana Kasat Samapta Polres Kota Cirebon kepada wartawan di Cirebon, Selasa.
Ia menambahkan, razia yang dilakukan disejumlah Sekolah Menengah Kejuruan untuk menekan aksi tawuran, karena selama ini diduga mereka sering melakukan aksi tawuran antar pejalar, sehingga polisi akan terus memeriksa semua tas miliki siswa saat berada dalam ruang kelas.
Razia langsung menuju sekolah diharapkan, aksi tawuran di jalur utama pantura bisa dihentikan, karena selain mengganggu ketertiban umum juga membahayakan jiwa siswanya sendiri.
Sementara itu Muhamad salah seorang siswa mengaku, razia yang dilakukan oleh polisi memeriksa langsung tas milikinya cukup efektif menghindari terjadinya tawuran antara pejalar karena biasanya pelajar membawa senjata tajam disimpan dalam tas.
Ia menambahkan, tawuran di Kota Cirebon kini semakin parah setiap hari Sabtu, dipersimpangan jalan Perjuangan By Pass jalur utama pantura rutin terjadi, padahal jalan tersebut ramai kendaraan yang melintas selain membahayakan pengguna jalan banyak siswa mengalami luka akibat lemparan batu.
Tawuran tampaknya sudah dijadwalkan oleh sejumlah siswa Kejuruan di Kota Cirebon mereka biasanya saling serang saat pulang sekolah. Lemparan batu biasa dilakukan oleh mereka selain itu bagi siswa nakal sengan membawa senjata tajam seperti golok dan arit, bahkan ada yang membawa samurai.
Sementara itu Asep salah seorang sopir warga Cirebon mengaku, setiap kirim barang melintasi jalur utama Pantura di persimpangan Perjuangan rawan terjadi tawuran pelajar, mereka saling lempar dan kejar-kejaran membawa senjata tajam.
Tawuran pejalan di jalan Perjuangan Kota Cirebon meresahkan warga dan pengguna jalan dari luar kota karena jalur utama Pantura yang melintas bukan masyarakat Cirebon namun merupakan lintas provinsi, mereka cemas melihat kondisi pejalar di pantura.***4***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
"Tawuran yang melibatkan antar pelajar sepanjang jalur utama Pantura Kota Cirebon cukup meresahkan sejumlah warga yang sedang melintas,kata AKP R.Nana Ruhiana Kasat Samapta Polres Kota Cirebon kepada wartawan di Cirebon, Selasa.
Ia menambahkan, razia yang dilakukan disejumlah Sekolah Menengah Kejuruan untuk menekan aksi tawuran, karena selama ini diduga mereka sering melakukan aksi tawuran antar pejalar, sehingga polisi akan terus memeriksa semua tas miliki siswa saat berada dalam ruang kelas.
Razia langsung menuju sekolah diharapkan, aksi tawuran di jalur utama pantura bisa dihentikan, karena selain mengganggu ketertiban umum juga membahayakan jiwa siswanya sendiri.
Sementara itu Muhamad salah seorang siswa mengaku, razia yang dilakukan oleh polisi memeriksa langsung tas milikinya cukup efektif menghindari terjadinya tawuran antara pejalar karena biasanya pelajar membawa senjata tajam disimpan dalam tas.
Ia menambahkan, tawuran di Kota Cirebon kini semakin parah setiap hari Sabtu, dipersimpangan jalan Perjuangan By Pass jalur utama pantura rutin terjadi, padahal jalan tersebut ramai kendaraan yang melintas selain membahayakan pengguna jalan banyak siswa mengalami luka akibat lemparan batu.
Tawuran tampaknya sudah dijadwalkan oleh sejumlah siswa Kejuruan di Kota Cirebon mereka biasanya saling serang saat pulang sekolah. Lemparan batu biasa dilakukan oleh mereka selain itu bagi siswa nakal sengan membawa senjata tajam seperti golok dan arit, bahkan ada yang membawa samurai.
Sementara itu Asep salah seorang sopir warga Cirebon mengaku, setiap kirim barang melintasi jalur utama Pantura di persimpangan Perjuangan rawan terjadi tawuran pelajar, mereka saling lempar dan kejar-kejaran membawa senjata tajam.
Tawuran pejalan di jalan Perjuangan Kota Cirebon meresahkan warga dan pengguna jalan dari luar kota karena jalur utama Pantura yang melintas bukan masyarakat Cirebon namun merupakan lintas provinsi, mereka cemas melihat kondisi pejalar di pantura.***4***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011