Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebanyak 21 juta jiwa masyarakat Indonesia masuk dalam kelompok sasaran vaksinasi booster atau suntikan dosis ketiga vaksin COVID-19 sebagai penguat antibodi.

"Program vaksinasi booster sudah diputuskan oleh Bapak Presiden akan jalan tanggal 12 Januari 2022," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers terkait PPKM yang diikuti dari YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.

Budi mengatakan vaksin booster akan diberikan ke golongan dewasa di atas 18 tahun sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Vaksinasi di Indonesia telah lampaui target WHO, kata Wapres

Selain itu, kata Budi, ketentuan lainnya untuk pelaksanaan vaksinasi booster adalah menyasar kabupaten/kota yang sudah memenuhi kriteria 70 persen suntik dosis pertama dan 60 persen untuk suntik dosis kedua vaksin COVID-19.

"Jadi, sampai sekarang ada 244 kabupaten/kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut," katanya.
Budi mengatakan vaksinasi booster akan diberikan dengan interval suntikan di atas enam bulan sesudah dosis kedua diterima oleh peserta.

Hasil identifikasi per Januari 2022, kata Budi, jumlah peserta vaksinasi booster di Tanah Air hingga saat ini mencapai sekitar 21 juta jiwa sasaran.

Baca juga: Vaksin "booster" Pfizer, Sinovac dan AstraZeneca tengah dikaji pemerintah

Terkait vaksin booster yang akan diberikan berjenis vaksin yang sama dengan suntikan dosis pertama dan kedua atau vaksin berbeda dari suntikan sebelumnya, kata Budi menambahkan.

"Mudah-mudahan nanti bisa segera diputuskan tanggal 10 Januari 2022 sesudah keluar rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," ujarnya.

Baca juga: Vaksin penguat untuk lansia gratis, kata Menkes

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022