ANTARAJAWABARAT .com,28/10 - Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) Juara Kota Bandung melaksanakan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di kawasan Hutan Kota Babakan Siliwangi (Baksil), Bandung, Jumat.
Siswa kelas 1 hingga 6 SD ini melaksanakan upacara dengan khidmat dan diikuti dengan pengucapan ikrar Sumpah Pemuda.
"Kami ingin seluruh siswa turut memaknai hari Sumpah Pemuda agar rasa cinta Tanah Air sudah tertanam sejak usia dini," kata Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SD Juara, Enok Rohayani.
Salah satu bentuk memaknai hari Sumpah Pemuda yang dilakukan siswa SD Juara adalah dengan mengikuti berbagai kegiatan yang bisa menunjang kepekaan mereka terhadap lingkungan sekitar. Untuk itu, seluruh rangkaian kegiatan menyambut Sumpah Pemuda ini digelar di Hutan Kota yang bulan lalu baru saja dideklarasikan sebagai Hutan Kota dunia.
Setelah melangsungkan upacara, seluruh siswa diarahkan untuk mengikuti beberapa kegiatan, di antaranya workshop menulis dan bermain dengan alam.
Enok menuturkan, pada dasarnya kegiatan ini tidak hanya untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda saja, tapi juga sekaligus memperingati Bulan Bahasa dan Bulan Kecerdasan Naturalis.
"Workshop menulis kami adakan untuk menyambut Bulan Bahasa, sedangkan kegiatan bermain dengan alam kami tujukan sebagai peringatan Bulan Kecerdasan Naturalis yang memang rutin diadakan di sekolah kami," tuturnya.
Peserta seminar menulis terdiri dari 30 siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiah Anak (KIA). Ketigapuluh siswa ini merupakan siswa terpilih yang memiliki ketertarikan khusus di bidang tulis-menulis.
"Ini berdasarkan pemetaan yang sudah kami lakukan bahwa 30 siswa inilah yang potensi menulisnya harus lebih digali," lanjut Enok.
Sebagai pembicara sekaligus motivator, pihak sekolah telah mengundang seorang penulis buku anak, Ali Muakhir. Dalam workshop tersebut, pembicara memberikan motivasi dan pembekalan cara-cara menulis.
Untuk kesempatan ini, siswa lebih diarahkan untuk menulis karya fiksi, seperti cerpen dan puisi. Tujuannya selain untuk mengasah kemampuan menulis juga untuk meningkatkan daya imajinasi siswa.
Sebelumnya SD Juara juga sempat mengundang penulis anak terkenal, Izati, untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. "Kami sudah cukup sering mengadakan kegiatan yang menunjang siswa untuk mau menulis dengan harapan semakin banyak siswa yang mau menulis semakin besar kesempatan untuk menerbitkan kumpulan karya siswa kami," kata Enok.
SD Juara memang sudah bekerjasama dengan Forum Lingkar Pena (FLP) Kota Bandung untuk menerbitkan buku yang terdiri dari kumpulan karya siswa SD Juara," kami tinggal mengumpulkan karya dan mencari percetakan," lanjutnya.
Sementara itu, Enok menilai, antusias siswa terhadap kegiatan ini cukup tinggi. Pasalnya, kegiatan ini dilakukan di alam terbuka, sehingga tidak membosankan dan memungkinkan siswa untuk bergerak lebih bebas.
Fauzi, siswa kelas 6 SD Juara menuturkan, kegiatan belajar di alam terbuka seperti ini sangat menyenangkan. "Belajarnya jadi lebih santai dan bisa sambil main juga," kata Fauzi.
Fauzi yang saat itu memilih untuk menulis puisi juga mengaku menulis di puisi di tengah hutan seperti ini jadi terasa lebih mudah karena banyak objek yang bisa digambarkan,"saya menulis puisi tentang keindahan hutan, jadi lebih gampang," tuturnya.
Selain workshop menulis, siswa lainnya juga disibukan dengan kegiatan bermain dengan alam. "Sambil bermain kami juga menerangkan tentang fungsi hutan kota pada seluruh siswa," tandas Enok.***6***
Achy
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
Siswa kelas 1 hingga 6 SD ini melaksanakan upacara dengan khidmat dan diikuti dengan pengucapan ikrar Sumpah Pemuda.
"Kami ingin seluruh siswa turut memaknai hari Sumpah Pemuda agar rasa cinta Tanah Air sudah tertanam sejak usia dini," kata Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SD Juara, Enok Rohayani.
Salah satu bentuk memaknai hari Sumpah Pemuda yang dilakukan siswa SD Juara adalah dengan mengikuti berbagai kegiatan yang bisa menunjang kepekaan mereka terhadap lingkungan sekitar. Untuk itu, seluruh rangkaian kegiatan menyambut Sumpah Pemuda ini digelar di Hutan Kota yang bulan lalu baru saja dideklarasikan sebagai Hutan Kota dunia.
Setelah melangsungkan upacara, seluruh siswa diarahkan untuk mengikuti beberapa kegiatan, di antaranya workshop menulis dan bermain dengan alam.
Enok menuturkan, pada dasarnya kegiatan ini tidak hanya untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda saja, tapi juga sekaligus memperingati Bulan Bahasa dan Bulan Kecerdasan Naturalis.
"Workshop menulis kami adakan untuk menyambut Bulan Bahasa, sedangkan kegiatan bermain dengan alam kami tujukan sebagai peringatan Bulan Kecerdasan Naturalis yang memang rutin diadakan di sekolah kami," tuturnya.
Peserta seminar menulis terdiri dari 30 siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiah Anak (KIA). Ketigapuluh siswa ini merupakan siswa terpilih yang memiliki ketertarikan khusus di bidang tulis-menulis.
"Ini berdasarkan pemetaan yang sudah kami lakukan bahwa 30 siswa inilah yang potensi menulisnya harus lebih digali," lanjut Enok.
Sebagai pembicara sekaligus motivator, pihak sekolah telah mengundang seorang penulis buku anak, Ali Muakhir. Dalam workshop tersebut, pembicara memberikan motivasi dan pembekalan cara-cara menulis.
Untuk kesempatan ini, siswa lebih diarahkan untuk menulis karya fiksi, seperti cerpen dan puisi. Tujuannya selain untuk mengasah kemampuan menulis juga untuk meningkatkan daya imajinasi siswa.
Sebelumnya SD Juara juga sempat mengundang penulis anak terkenal, Izati, untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. "Kami sudah cukup sering mengadakan kegiatan yang menunjang siswa untuk mau menulis dengan harapan semakin banyak siswa yang mau menulis semakin besar kesempatan untuk menerbitkan kumpulan karya siswa kami," kata Enok.
SD Juara memang sudah bekerjasama dengan Forum Lingkar Pena (FLP) Kota Bandung untuk menerbitkan buku yang terdiri dari kumpulan karya siswa SD Juara," kami tinggal mengumpulkan karya dan mencari percetakan," lanjutnya.
Sementara itu, Enok menilai, antusias siswa terhadap kegiatan ini cukup tinggi. Pasalnya, kegiatan ini dilakukan di alam terbuka, sehingga tidak membosankan dan memungkinkan siswa untuk bergerak lebih bebas.
Fauzi, siswa kelas 6 SD Juara menuturkan, kegiatan belajar di alam terbuka seperti ini sangat menyenangkan. "Belajarnya jadi lebih santai dan bisa sambil main juga," kata Fauzi.
Fauzi yang saat itu memilih untuk menulis puisi juga mengaku menulis di puisi di tengah hutan seperti ini jadi terasa lebih mudah karena banyak objek yang bisa digambarkan,"saya menulis puisi tentang keindahan hutan, jadi lebih gampang," tuturnya.
Selain workshop menulis, siswa lainnya juga disibukan dengan kegiatan bermain dengan alam. "Sambil bermain kami juga menerangkan tentang fungsi hutan kota pada seluruh siswa," tandas Enok.***6***
Achy
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011