ANTARAJAWABARAT.com,2/10 - Pemberangkatan kloter kedua jamaah haji Kabupaten Garut, di pendopo Garut, Jawa Barat, Minggu, diwarnai kericuhan antara keluarga pengantar jamaah yang berdesakan ingin masuk ke kawasan pendopo serta adanya aksi pencopetan.

Pantauan ANTARA, kericuhan terjadi di pintu gerbang masuk kawasan Pendopo ketika sejumlah keluarga jamaah haji mendesak ingin masuk namun dihalangi oleh petugas kepolisian yang melakukan penjagaan.

Sejumlah keluarga yang mengantar jamaah haji terus berusaha menembus gerbang masuk pendopo karena ingin mengantar dan melihat langsung pemberangkatan bus yang ditumpangi jamaah haji.

Kericuhan sempat berhasil dilerai oleh petugas kepolisian yang dengan tegas membatasi keluarga jemaah untuk masuk ke kawasan Pendopo, namun beberapa saat kemudian ketika jamaah haji diikuti keluarganya melewati gerbang kembali terjadi kericuhan.

Selain itu kericuhan juga terjadi ketika aparat kepolisian mencoba memaksa sejumlah warga yang dinilai tidak ada kepentingan di dalam kawasan Pendopo diminta paksa keluar, namun warga yang dipaksa keluar tersebut berusaha bertahan meskipun sudah dipaksa petugas.

Kericuhan antar keluarga jamaah haji yang mengantar dengan aparat kepolisian terus terjadi hingga bus yang ditumpangi jamaah meninggalkan kawasan Pendopo sekitar pukul 12.00 WIB.

Selain kericuhan antarkeluarga jemaah dan polisi, kericuhan juga terjadi ketika sejumlah warga yang berada di wilayah Pendopo meneriaki copet terhadap salah seorang ditengah kerumunan massa.

Warga yang berada di kawasan Pendopo tersebut langsung mengerumuni seorang laki-laki yang dituduh telah melakukan pencopetan.

Namun kerumunan warga tersebut tidak memicu aksi kekerasan terhadap orang yang dituduh copet tersebut hingga petugas kepolisian mengamankannya ke Markas Polsek Garut Kota untuk dilakukan pemeriksaan.

Dihadapan petugas kepolisian yang melakukan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap orang yang dituduh copet tersebut tidak terbukti melakukan copet karena tidak ada barang bukti yang dipegangnya seperti membawa dompet atau handphone yang bukan miliknya.

Namun pihak kepolisian tetap menahan sementara orang yang dituduh copet tersebut untuk pemeriksaan lebih lanjut serta menunggu keluarganya untuk memastikan bukan orang yang melakukan aksi pencopetan.

Usai pelepasan jemaah haji kloter kedua itu, sejumlah warga banyak melaporkan kehilangan handphone dan barang berharga lainnya serta anak yang hilang lepas dari pengawasan orang tuanya.

Sementara itu pemberangkatan jemaah haji kloter kedua Jawa Barat dari Kabupaten Garut sebanyak 444 orang terdiri dari laki-laki 211 orang, perempuan 233 orang dengan faktor usia didominasi 60 tahun hingga 93 tahun.

Dari jumlah total jemaah haji Kabupaten Garut tahun 2011 sebanyak 1.655 orang terbagi dalam empat kloter, setelah kloter 2, selanjutnya kloter 8 berangkat 5 Oktober, kloter 22 tanggal 9 Oktober, dan 54 akan diberangkatkan 22 Oktober 2011.

"Para jamaah Alhamdulillah tahun haji sekarang dari Kabupaten Garut sudah memenuhi persyaratan atau administrasinya," kata Kepala Kantor Departemen Agama (Kandepag) Kabupaten Garut H Firdaus.***3***

Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011