ANTARAJAWABARAT.com,30/9 - Dalam rangka memperingati Gerakan 30 September PKI (G30S/PKI), mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Kota Cimahi, Jawa Barat, melakukan tabur bunga dan memberi penghormatan di depan patung Jenderal Achmad Yani.
Hal itu dilakukan puluhan mahasiswa (Badan Eksekutif Mahasiswa) BEM Unjani untuk mendoakan arwah pahlawan revolusi yang gugur dan membangkitkan rasa nasionalisme, kata Ketua BEM Unjani Rian Kurnia kepada wartawan di Kampus Unjani, Jumat.
Selain berorasi depan patung Jenderal Achmad Yani, mahasiswa pun mengumpulkan tanda tangan mahasiswa dan civitas akademika diatas kain putih sebagai simbol kepedulian dan perhatian terhadap pahlawan revolusi.
"Peringatan kekejaman, G-30S/PKI bukan hanya untuk mengenang perwira terbaik, tapi juga untuk membangkitkan kebulatan tekad untuk menjaga nasionalisme bangsa," ujar Rian Kurnia.
Menurutnya, saat ini bentuk ancaman terhadap nasionalisme tidak dapat dilihat secara kasat mata. Namun, ada ditengah masyarakat dalam berbagai bentuk dan itu tetap menghantui pudarnya rasa nasionalisme kebangsaan seluruh komponen bangsa. Beberapa hal diantaranya yang mengancam nasionalisme Indonesia adalah besarnya pengaruh barat yang mempengaruhi pola pikir generasi muda.
"Saat ini, kadar nilai-nilai nasionalisme masyarakat Indonesia mulai pudar terutama kalangan generasi mudanya. Maka, sebenarnya, kita tidak boleh berpangku tangan. Masyarakat tidak boleh diam, kita perlu berkaca dari sejarah peristiwa gugurnya pahlawan revolusi dalam G-30 S/PKI," katanya.
Sementara itu, Rektor Unjani, Mayjen (Purn) Heriyono mengatakan, dirinya mengapresiasi kepedulian mahasiswa tersebut yang memiliki kepedulian terhadap nasionalisme kebangsaan. Dirinya, berharap, tingginya nasionalisme mahasiswa bisa ditularkan bagi komponen masyarakat lainnya.
"Apa yang dilakukan oleh mahasiswa ini harus diikuti oleh kita semua sebagai anak bangsa. Terlebih saat ini bangsa ini kita tengah dihadapkan dengan tantangan global," ujarnya.***6***
Hedi A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
Hal itu dilakukan puluhan mahasiswa (Badan Eksekutif Mahasiswa) BEM Unjani untuk mendoakan arwah pahlawan revolusi yang gugur dan membangkitkan rasa nasionalisme, kata Ketua BEM Unjani Rian Kurnia kepada wartawan di Kampus Unjani, Jumat.
Selain berorasi depan patung Jenderal Achmad Yani, mahasiswa pun mengumpulkan tanda tangan mahasiswa dan civitas akademika diatas kain putih sebagai simbol kepedulian dan perhatian terhadap pahlawan revolusi.
"Peringatan kekejaman, G-30S/PKI bukan hanya untuk mengenang perwira terbaik, tapi juga untuk membangkitkan kebulatan tekad untuk menjaga nasionalisme bangsa," ujar Rian Kurnia.
Menurutnya, saat ini bentuk ancaman terhadap nasionalisme tidak dapat dilihat secara kasat mata. Namun, ada ditengah masyarakat dalam berbagai bentuk dan itu tetap menghantui pudarnya rasa nasionalisme kebangsaan seluruh komponen bangsa. Beberapa hal diantaranya yang mengancam nasionalisme Indonesia adalah besarnya pengaruh barat yang mempengaruhi pola pikir generasi muda.
"Saat ini, kadar nilai-nilai nasionalisme masyarakat Indonesia mulai pudar terutama kalangan generasi mudanya. Maka, sebenarnya, kita tidak boleh berpangku tangan. Masyarakat tidak boleh diam, kita perlu berkaca dari sejarah peristiwa gugurnya pahlawan revolusi dalam G-30 S/PKI," katanya.
Sementara itu, Rektor Unjani, Mayjen (Purn) Heriyono mengatakan, dirinya mengapresiasi kepedulian mahasiswa tersebut yang memiliki kepedulian terhadap nasionalisme kebangsaan. Dirinya, berharap, tingginya nasionalisme mahasiswa bisa ditularkan bagi komponen masyarakat lainnya.
"Apa yang dilakukan oleh mahasiswa ini harus diikuti oleh kita semua sebagai anak bangsa. Terlebih saat ini bangsa ini kita tengah dihadapkan dengan tantangan global," ujarnya.***6***
Hedi A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011