ANTARAJAWABARAT.com,28/9 - Polres Bandung, Jawa Barat, akan mencari pencuri brankas sekolah SD Lab School UPI Jalan Pendidikan Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Pencurian brankas sekolah berisi uang sebesar Rp 138 juta itu baru diketahui pada Rabu (28/9) pagi setelah brankas tersebut raib dari tempat semula, kata Kapolres Bandung, AKBP Sony Sonjaya kepada wartawan, Rabu.
Dikatakannya, brankas berukuran 35 x 35 x 50 centimeter tersebut awalnya berada di ruang kepala sekolah dan ditemukan di belakang benteng sekolah dalam keadaan sudah rusak serta isinya hilang.
Padahal sekolah tersebut dijaga oleh dua orang Satpam sekolah. Pihak sekolah sendiri baru melaporkan apa yang telah dialaminya itu Rabu pukul 10.00 WIB.
Setelah menerima laporan itu, Sony telah menginstruksikan pihak Polsek Cileunyi untuk menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas.
"Doakan saja, dalam waktu cepat kami bisa mengungkap pelaku pencuri brankas sekolah tersebut. Untuk sementara ini, kami belum bisa menduga siapa pelakunya, hanya saja tersangka kemungkinan masih orang terdekat. Makanya, sebagai langkah awal kami telah meminta keterangan dari dua orang satpam sekolah tersebut," ujar Sony.
Sementara itu, salah seorang saksi mata selaku Wakil Kepala Sekolah Husen Windayana mengatakan, dirinya tidak menyangka bahwa tempat menyimpan uang biaya operasional sekolah itu telah diambil orang tak dikenal. Dirinya, sama sekali tak mencurigai siapa orang yang telah mengambil uang tersebut.
"Kemungkinan besar, pelaku yang mengambilnya orang sehari-hari melihat aktivitas yang kami lakukan. Karena pelaku mengetahui, tempat saya biasa menyimpan brankas tersebut," ujarnya.
Dia berharap agar pihak kepolisian segera mengungkap pelaku perampokan tersebut. Dikhawatirkan kasus serupa akan kembali terjadi apabila pelaku yang melakukan perampokan kali ini tidak segera terungkap. Untuk saat ini, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya tidak akan menyimpan uang dalam sekolah melainkan disimpan di bank saja.
"Ada pelajaran yang harus diambil dari kasus kali ini yakni agar satpam selaku aparat keamanan sekolah bisa lebih waspada lagi terhadap segala apa yang terjadi," ujarnya.***3***
Hedi A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
Pencurian brankas sekolah berisi uang sebesar Rp 138 juta itu baru diketahui pada Rabu (28/9) pagi setelah brankas tersebut raib dari tempat semula, kata Kapolres Bandung, AKBP Sony Sonjaya kepada wartawan, Rabu.
Dikatakannya, brankas berukuran 35 x 35 x 50 centimeter tersebut awalnya berada di ruang kepala sekolah dan ditemukan di belakang benteng sekolah dalam keadaan sudah rusak serta isinya hilang.
Padahal sekolah tersebut dijaga oleh dua orang Satpam sekolah. Pihak sekolah sendiri baru melaporkan apa yang telah dialaminya itu Rabu pukul 10.00 WIB.
Setelah menerima laporan itu, Sony telah menginstruksikan pihak Polsek Cileunyi untuk menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas.
"Doakan saja, dalam waktu cepat kami bisa mengungkap pelaku pencuri brankas sekolah tersebut. Untuk sementara ini, kami belum bisa menduga siapa pelakunya, hanya saja tersangka kemungkinan masih orang terdekat. Makanya, sebagai langkah awal kami telah meminta keterangan dari dua orang satpam sekolah tersebut," ujar Sony.
Sementara itu, salah seorang saksi mata selaku Wakil Kepala Sekolah Husen Windayana mengatakan, dirinya tidak menyangka bahwa tempat menyimpan uang biaya operasional sekolah itu telah diambil orang tak dikenal. Dirinya, sama sekali tak mencurigai siapa orang yang telah mengambil uang tersebut.
"Kemungkinan besar, pelaku yang mengambilnya orang sehari-hari melihat aktivitas yang kami lakukan. Karena pelaku mengetahui, tempat saya biasa menyimpan brankas tersebut," ujarnya.
Dia berharap agar pihak kepolisian segera mengungkap pelaku perampokan tersebut. Dikhawatirkan kasus serupa akan kembali terjadi apabila pelaku yang melakukan perampokan kali ini tidak segera terungkap. Untuk saat ini, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya tidak akan menyimpan uang dalam sekolah melainkan disimpan di bank saja.
"Ada pelajaran yang harus diambil dari kasus kali ini yakni agar satpam selaku aparat keamanan sekolah bisa lebih waspada lagi terhadap segala apa yang terjadi," ujarnya.***3***
Hedi A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011