Kota Depok, Jawa Barat, menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXII Tahun 2021 yang berlangsung 24-26 November 2021 dengan mempertandingkan tujuh cabang lomba.
"Kegiatan MTQ ini dihelat di Kecamatan Limo dengan desain MTQ Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)," kata Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Depok, Sri Utomo dalam keterangannya di Depok, Rabu.
Menurut dia, MTQ yang diselenggarakan tahun ini dalam semangat yang diwujudkan dengan memperhatikan protokol kesehatan (prokes) dan memanfaatkan berbagai media sosial ataupun media daring.
Sri Utomo menjelaskan ketujuh cabang lomba tersebut yaitu Tilawatil, Tahfidz, Tafsir, Fahmil, Syarhil, Khattil dan menulis ilmiah Al Quran. Masing-masing cabang lomba memiliki rincian golongan peserta dan ketentuannya.
"Seperti pada cabang lomba Tilawatil ada delapan golongan, mulai dari golongan tartiil, anak-anak, remaja, dewasa, cacat netra, Qiraat Al-Quran Mujawwad Dewasa, Qiraat Al Quran Murottal Dewasa serta Qiraat Al Quran Murottal Remaja," jelasnya.
Sri Utomo mengatakan, pelaksanaan MTQ dengan AKB adalah kegiatan yang sebagaimana biasa dilaksanakan. Namun memiliki kekhasan karena diselenggarakan pada masa pandemi COVID-19, yaitu memiliki beberapa ciri seperti prinsip, massa dan arena atau ruangan.
"Prinsip kita mengedepankan kewaspadaan dari bahaya COVID-19, kesehatan, keselamatan, kebermanfaatan dan keberlangsungan. Untuk massa tidak ada pengerahan maupun pengundangan kehadiran massa yang berjumlah kolosal. Serta area dijamin dengan prokes seperti pengaturan jarak antarkursi," katanya.
Baca juga: Mahasiswa UI raih juara pertama lomba cipta puitisasi Al Quran
Baca juga: 167 peserta ikuti MTQ ke-53 Kabupaten Bekasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kegiatan MTQ ini dihelat di Kecamatan Limo dengan desain MTQ Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)," kata Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Depok, Sri Utomo dalam keterangannya di Depok, Rabu.
Menurut dia, MTQ yang diselenggarakan tahun ini dalam semangat yang diwujudkan dengan memperhatikan protokol kesehatan (prokes) dan memanfaatkan berbagai media sosial ataupun media daring.
Sri Utomo menjelaskan ketujuh cabang lomba tersebut yaitu Tilawatil, Tahfidz, Tafsir, Fahmil, Syarhil, Khattil dan menulis ilmiah Al Quran. Masing-masing cabang lomba memiliki rincian golongan peserta dan ketentuannya.
"Seperti pada cabang lomba Tilawatil ada delapan golongan, mulai dari golongan tartiil, anak-anak, remaja, dewasa, cacat netra, Qiraat Al-Quran Mujawwad Dewasa, Qiraat Al Quran Murottal Dewasa serta Qiraat Al Quran Murottal Remaja," jelasnya.
Sri Utomo mengatakan, pelaksanaan MTQ dengan AKB adalah kegiatan yang sebagaimana biasa dilaksanakan. Namun memiliki kekhasan karena diselenggarakan pada masa pandemi COVID-19, yaitu memiliki beberapa ciri seperti prinsip, massa dan arena atau ruangan.
"Prinsip kita mengedepankan kewaspadaan dari bahaya COVID-19, kesehatan, keselamatan, kebermanfaatan dan keberlangsungan. Untuk massa tidak ada pengerahan maupun pengundangan kehadiran massa yang berjumlah kolosal. Serta area dijamin dengan prokes seperti pengaturan jarak antarkursi," katanya.
Baca juga: Mahasiswa UI raih juara pertama lomba cipta puitisasi Al Quran
Baca juga: 167 peserta ikuti MTQ ke-53 Kabupaten Bekasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021