ANTARAJAWABARAT.com,7/9 - Sejumlah petani ikan di Ciparay, Kabupaten Bandung, meminta aparat terkait untuk meneliti dan menyelidiki penyebab pencemaran air yang mengakibatkan matinya ikan di aliran Sungai Cirasea.

"Ikan di aliran Sungai Cirasea pada mati, bahkan kematian ikan juga di kolam petani. Mungkin ada semacam obat keras atau bahkan racun di aliran sungai itu," kata Oding (65), salah seorang petani di Kampung Cipaku, Desa Pakutandang, Kecamatan Ciparay, Bandung, Rabu.

Menurut Oding, ikan-ikan miliknya yang tersimpan di kolam yang dialiri dari irigasi Cirasea mati. Selain itu sejumlah jenis ikan di aliran Sungai Cirasea juga mati tidak bisa dikonsumsi.

Selain ikan mas dan nila, kepiting dan udang juga ikut mati di aliran anak sungai Citarum yang berhulu dari kawasan Pacet Kabupaten Bandung itu.

"Kalau melihat kematian ikan bukan karena portas, namun ada obat keras. Kami minta aparat terkait menelitinya agar hal serupa tidak terjadi lagi," kata Oding.

Oding yang merupakan salah satu anggota kelompok tani di Ciparay itu menyebutkan, kematian ikan di aliran Sungai Cirasea itu bukan sekali ini saja, namun sudah berulang kali terjadi.

"Biasanya kami diingatkan melalui pengeras suara bahwa ikan-ikan mati, ternyata kemarin sebelum Lebaran juga kejadian itu terulang lagi," katanya.

Namun demikian sejauh ini belum berpengaruh kepada para petani yang menyebutkan ikan-ikan yang mati itu tidak dikonsumsi.

"Yang kami kuatirkan adanya penggunaan obat insektisida yang berdosis tinggi, itu perlu dicegah. Mohon perhatiannya," kata Oding menambahkan. ***4***
(S033)

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011