Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menargetkan pembangunan pelabuhan yang dapat disinggahi kapal wisata berbagai ukuran di pantai selatan, dapat terwujud tahun depan, sehingga pembinaan dan pelatihan terhadap nelayan dan keluarganya akan dilakukan dinas terkait sebagai penunjang.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Jumat, mengatakan pihaknya telah mengajukan anggaran hibah ke pemerintah pusat melalui Pemprov Jabar, untuk percepatan pembangunan di wilayah selatan, dengan nominal lebih dari Rp300 miliar, termasuk pembangunan pelabuhan di Kecamatan Cidaun.
"Kita akan membangun pelabuhan di Pantai Jayanti, sehingga kedepan wisatawan yang hendak berkunjung ke pantai selatan, dapat melalui darat dan laut. Pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata dan pengembangan wilayah selatan, saat ini sudah berjalan," katanya.
Seiring terbukanya akes melalui laut, pihaknya optimistis perekonomian di wilayah selatan akan lebih meningkat, termasuk pemberdayaan masyarakat sekitar yang sebagian besar bermata pencarian nelayan, akan mendapatkan pelatihan dan pembinaan, agar dapat mengembangkan usaha selain melaut.
Berbagai pengolahan dan budidaya hasil laut, akan diberikan untuk seribuan lebih nelayan berikut keluarganya, sehingga saat cuaca esktrem dan musim paceklik, nelayan Cianjur, tetap memiliki usaha dan tidak lagi harus beralih profesi sebagi buruh serabutan.
Semetara sejak beberapa bulan terakhir, seribuan nelayan di pantai selatan Cianjur, berhenti melaut karena cuaca eksrem, hujan turun deras disertai angin kencang terjadi hampir setiap hari, sehingga mereka tidak berani mengambil resiko.
"Hanya sebagian kecil yang memaksakan diri untuk melaut tidak sampai ketenggah, namun hasilnya minim. Paling bagus sekali melaut hanya dapat 10 sampai 15 kilogram, uangnya hanya cukup untuk penganti operasional seperti BBM dan bayar sewa ke pemilik perahu," kata nelayan Pantai Jayanti, Cacu Supriyadi.
Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rumbayan Kecamatan Cidaun, Agus Bambang Irawan, mengatakan pembinaan dan pelatihan dari pemerintah yang selama ini, mereka harapkan, terkesan hanya mimpi yang tidak pernah terwujud karena hanya program yang tidak sampai ke nelayan.
"Kami berharap program pemerintah, tidak hanya program yang digadang-gadangkan akan membantu nelayan, namun buktinya tidak pernah terlaksana. Saat cuaca ekstrem seperti sekarang, nelayan tidak punya penghasilan, sekalipun nekad melaut, nyawa taruhannya," kata Agus.
Baca juga: Pembangunan Cianjur selatan masuk sarana prasarana penunjang DOB
Baca juga: Nelayan pantai selatan Cianjur raup untung selama perubahan musim
Baca juga: Tempat wisata pantai selatan Cianjur kembali dibuka
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Jumat, mengatakan pihaknya telah mengajukan anggaran hibah ke pemerintah pusat melalui Pemprov Jabar, untuk percepatan pembangunan di wilayah selatan, dengan nominal lebih dari Rp300 miliar, termasuk pembangunan pelabuhan di Kecamatan Cidaun.
"Kita akan membangun pelabuhan di Pantai Jayanti, sehingga kedepan wisatawan yang hendak berkunjung ke pantai selatan, dapat melalui darat dan laut. Pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata dan pengembangan wilayah selatan, saat ini sudah berjalan," katanya.
Seiring terbukanya akes melalui laut, pihaknya optimistis perekonomian di wilayah selatan akan lebih meningkat, termasuk pemberdayaan masyarakat sekitar yang sebagian besar bermata pencarian nelayan, akan mendapatkan pelatihan dan pembinaan, agar dapat mengembangkan usaha selain melaut.
Berbagai pengolahan dan budidaya hasil laut, akan diberikan untuk seribuan lebih nelayan berikut keluarganya, sehingga saat cuaca esktrem dan musim paceklik, nelayan Cianjur, tetap memiliki usaha dan tidak lagi harus beralih profesi sebagi buruh serabutan.
Semetara sejak beberapa bulan terakhir, seribuan nelayan di pantai selatan Cianjur, berhenti melaut karena cuaca eksrem, hujan turun deras disertai angin kencang terjadi hampir setiap hari, sehingga mereka tidak berani mengambil resiko.
"Hanya sebagian kecil yang memaksakan diri untuk melaut tidak sampai ketenggah, namun hasilnya minim. Paling bagus sekali melaut hanya dapat 10 sampai 15 kilogram, uangnya hanya cukup untuk penganti operasional seperti BBM dan bayar sewa ke pemilik perahu," kata nelayan Pantai Jayanti, Cacu Supriyadi.
Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rumbayan Kecamatan Cidaun, Agus Bambang Irawan, mengatakan pembinaan dan pelatihan dari pemerintah yang selama ini, mereka harapkan, terkesan hanya mimpi yang tidak pernah terwujud karena hanya program yang tidak sampai ke nelayan.
"Kami berharap program pemerintah, tidak hanya program yang digadang-gadangkan akan membantu nelayan, namun buktinya tidak pernah terlaksana. Saat cuaca ekstrem seperti sekarang, nelayan tidak punya penghasilan, sekalipun nekad melaut, nyawa taruhannya," kata Agus.
Baca juga: Pembangunan Cianjur selatan masuk sarana prasarana penunjang DOB
Baca juga: Nelayan pantai selatan Cianjur raup untung selama perubahan musim
Baca juga: Tempat wisata pantai selatan Cianjur kembali dibuka
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021