Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menargetkan bisa melakukan digitalisasi pembayaran di 270 pasar yang ada di Jabar pada tahun 2023.

"Pasar milik pemda dan desa akan diupayakan jadi pasar digital. Minimal pasar pemda dulu yang ada di 27 kabupaten/kota. Jadi, kami menargetkan ada 10 pasar di kali 27 kabupaten/kota. Totalnya, ada 270 pasar digital pada tahun 2023," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana, di Bandung, Selasa.

Arifin mengatakan upaya mengakselerasi digitalisasi pasar ini bekerjasama dengan Bank Indonesia dan dari jumlah pasar yang ada di Jabar mencapai 1.315 pasar namun pasar yang sudah digital jumlahnya masih minim.

Disperindag Jabar,  sampai saat ini terus mendorong semua pasar milik pemda agar bisa digital salah satu upaya yang dilakukan ialah setiap meresmikan pasar digital pihaknya selalu mengikutsertakan pengelola pasar yang ada di Jabar lewat aplikasi zoom agar termotivasi.

"Jadi di 27 kota/kabupaten belum semua ada pasar digital. Karena baru di dua daerah. Yakni, Purwakarta dan Cimahi yang sudah ada pasar digitalnya," katanya.

Menurut dia, dalam program pasar digital Disperindag Jabar, hanya memfasilitasi saja dan Pemprov Jabar berkolaborasi dengan Bank Indonesia dan perbankan sesuai visi Jabar berinovasi.

"Ini berawal dari SNI 8152/2021 yang mengharuskan pasar rakyat digitalisasi. Targetnya ke depan ingin semua pasar yang ada di Jabar ini ber SNI dan juga digital. Apalagi pandemi ini semua tak bisa face to face tapi melalui digital," katanya.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil memaparkan program unggulan untuk sektor industri dan perdagangan adalah pasar juara, logistik juara dan industri juara.

Dalam perwujudan pasar juara, Pemprov Jabar telah melaksanakan berbagai kegiatan prioritas yaitu pengembangan keahlian kepada para pengelola dan pedagang pasar.

Kemudian revitalisasi pasar rakyat di kabupaten/kota, sertifikasi pasar rakyat ber-SNI, pengelola ISO, pembangunan pusat distribusi provinsi serta integrasi unggulan Jawa Barat.

"Berbagai upaya yang dilakukan ini diharapkan pada tahun 2023 tercapainya program pasar juara dan logistik juara," katanya.

Program pasar juara merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan pasar yang ber standar nasional indonesia (SNI) 8152:2021, yaitu pasar rakyat yang mengutamakan faktor kebersihan, kesehatan, keamanan dan kenyamanan bagi pedagang maupun konsumen.

"Melalui launching digitalisasi pasar rakyat ini diharapkan adanya peningkatan pelayanan pemanfaatan inovasi dan teknologi di seluruh pasar rakyat jawa barat serta bukti nyata sinergitas pemerintah, perbankan dan masyarakat guna terciptanya ekosistem ketahanan ekonomi di pasar rakyat Jawa Barat," tuturnya.

Hingga saat ini dengan tahun 2020 di Provinsi Jawa Barat telah terdapat 3 pasar yang ber-SNI yaitu Pasar Atas Kota Cimahi, Pasar Cipanas Kabupaten Cianjur dan Pasar Gunung Sari Kota Cirebon.

Pada tahun 2021 dalam proses pendampingan menuju pasar rakyat ber-SNI 8152:2021 yaitu Pasar Cisalak Kota Depok Dan Pasar Gunung Batu Kota Bogor.

Baca juga: Penjualan di Pasar rakyat Tasikmalaya naik empat kali berkat e-commerce

Baca juga: Berkat digitalisasi UMKM brand sepatu Bogor tembus pasar ekspor

Baca juga: Pemkab Garut bersama BRI terapkan digitalisasi pasar
 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021