Rektor IPB Arif Satria menyatakan peningkatan konsumsi ikan merupakan hal yang penting dalam menunjang kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia mengingat gizi yang kaya nutrisi yang terdapat di dalam ikan.
"Peningkatan SDM Indonesia sangat ditentukan oleh pola konsumsi," katanya dalam rilis di Jakarta, Kamis.
Arif mengapresiasi gerakan peningkatan konsumsi ikan per kapita agar kualitas SDM Indonesia benar-benar unggul, memiliki kecerdasan dan kemampuan yang diperlukan untuk merespons masa depan.
Menurut dia, sangat penting memikirkan jangka panjang SDM Indonesia karena saat ini berada dalam kondisi era disrupsi besar, perubahan iklim, revolusi industri 4.0, dan pandemi COVID-19.
"Oleh karena itu, kita harus menciptakan SDM yang benar-benar bisa merespons itu sebagai seorang pembelajar yang cepat, lincah dan andal," terangnya.
Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggencarkan kampanye makan ikan guna mendorong pemenuhan protein masyarakat sekaligus menyejahterakan nelayan dan pembudi daya.
Contohnya, KKP bersama, Himpunan Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (HAC IPB), Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan menggelar Festival Ikan Nusantara (FINA) 2021 dengan tema "Ikan, Masa Kini dan Masa Depan Kita” dan berlangsung pada 9-25 November 2021 secara hibrid.
"Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat Indonesia meningkatkan produksi dan konsumsi ikan sekaligus memperingati Hari Ikan Nasional yang jatuh setiap tanggal 21 November," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti.
Artati mengungkapkan, potensi lestari sumber daya ikan nasional sebesar 12,54 juta ton/tahun dari perikanan umum dan laut, belum termasuk perikanan budidaya. Kelimpahan sumber daya ikan tersebut dinilai dapat didayagunakan sebagai penggerak ekonomi nasional, penyedia lapangan kerja, penghasil devisa serta menjadi sumber pangan dan gizi nasional.
Dikatakannya, sejak 2004 KKP telah melaksanakan Program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang bertujuan meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia dalam rangka mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sekaligus menguatkan pasar domestik hasil perikanan Indonesia.
Dalam perkembangannya, program Gemarikan menjadi lebih intensif dengan diadopsinya pada program prioritas lainnya, seperti Program Percepatan Penurunan Stunting, Program Penanganan Darurat Bencana, dan Program Penanganan Dampak COVID-19 serta Program Peningkatan Imunitas dalam rangka menghadapi pandemi.
Baca juga: Produksi ikan konsumsi di Bogor alami penurunan
Baca juga: BBI Kota Depok hasilkan 200 ribu ikan konsumsi per tahun
Baca juga: Anggota DPR dan KKP sosialisasikan Gemarikan pada masyarakat Kota Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Peningkatan SDM Indonesia sangat ditentukan oleh pola konsumsi," katanya dalam rilis di Jakarta, Kamis.
Arif mengapresiasi gerakan peningkatan konsumsi ikan per kapita agar kualitas SDM Indonesia benar-benar unggul, memiliki kecerdasan dan kemampuan yang diperlukan untuk merespons masa depan.
Menurut dia, sangat penting memikirkan jangka panjang SDM Indonesia karena saat ini berada dalam kondisi era disrupsi besar, perubahan iklim, revolusi industri 4.0, dan pandemi COVID-19.
"Oleh karena itu, kita harus menciptakan SDM yang benar-benar bisa merespons itu sebagai seorang pembelajar yang cepat, lincah dan andal," terangnya.
Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggencarkan kampanye makan ikan guna mendorong pemenuhan protein masyarakat sekaligus menyejahterakan nelayan dan pembudi daya.
Contohnya, KKP bersama, Himpunan Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (HAC IPB), Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan menggelar Festival Ikan Nusantara (FINA) 2021 dengan tema "Ikan, Masa Kini dan Masa Depan Kita” dan berlangsung pada 9-25 November 2021 secara hibrid.
"Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat Indonesia meningkatkan produksi dan konsumsi ikan sekaligus memperingati Hari Ikan Nasional yang jatuh setiap tanggal 21 November," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti.
Artati mengungkapkan, potensi lestari sumber daya ikan nasional sebesar 12,54 juta ton/tahun dari perikanan umum dan laut, belum termasuk perikanan budidaya. Kelimpahan sumber daya ikan tersebut dinilai dapat didayagunakan sebagai penggerak ekonomi nasional, penyedia lapangan kerja, penghasil devisa serta menjadi sumber pangan dan gizi nasional.
Dikatakannya, sejak 2004 KKP telah melaksanakan Program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang bertujuan meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia dalam rangka mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sekaligus menguatkan pasar domestik hasil perikanan Indonesia.
Dalam perkembangannya, program Gemarikan menjadi lebih intensif dengan diadopsinya pada program prioritas lainnya, seperti Program Percepatan Penurunan Stunting, Program Penanganan Darurat Bencana, dan Program Penanganan Dampak COVID-19 serta Program Peningkatan Imunitas dalam rangka menghadapi pandemi.
Baca juga: Produksi ikan konsumsi di Bogor alami penurunan
Baca juga: BBI Kota Depok hasilkan 200 ribu ikan konsumsi per tahun
Baca juga: Anggota DPR dan KKP sosialisasikan Gemarikan pada masyarakat Kota Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021