ANTARAJAWABARAT.com,12/8 - Petugas gabungan Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat melakukan razia menemukan adanya daging ayam konsumsi diduga telah di suntik air yang dijual oleh sejumlah pedagang di Pasar Induk Guntur, Garut, Jumat.

Salah seorang tim gabungan razia pasar tersebut Kasatpol PP Kabupaten Garut, Suherman mengungkapkan dari hasil razia menemukan daging ayam dicurigai telah di suntikan air sehingga bobotnya bertambah berat.

"Memang kita mencurigai ada beberapa pedagang nakal yang menjual ayam yang sebelumnya di suntikan air," kata Suherman.

Petugas gabungan tersebut terdiri dari Satpol PP, UPTD Farmasi Alat Kesehatan, Makanan dan Minuman (FAMM) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lembaga Pengkajian Penegakan dan Penerapan Syariat Islam (LP3SyI).

Dikatakan Suherman, razia tersebut berdasarkan keluhan masyarakat yang khawatir adanya peredaran ayam yang tidak layak konsumsi beredar di Garut.

"Kekhawatiran masyarakat ini, membuat kita langsung melakukan pengecekan dengan turun ke lapangan untuk mengetahui secara langsung apakah memang benar beredar," katanya.

Sementara itu Petugas UPTD FAMM, Risrina, menerangkan dalam penyisiran razia yang dikhususkan terhadap pedagang daging ayam tidak menemukan ayam yang diistilahkan masyarakat tiren (mati kemaren).

Namun dari sejumlah pedagang ayam, menurut Risrina, menemukan sejumlah pedagang ayam yang diduga menjual ayam yang telah di suntik dengan air.

Dari ciri-ciri ayam di suntik dengan air, ia menjelaskan diantaranya ketika daging ayam diangkat maka akan mengeluarkan tetesan air yang cukup deras, pori-pori kulit ayam terlihat lebih besar dari daging ayam normal serta warna daging terlihat putih pucat.

Adanya dugaan ayam di suntik air tersebut, kata Risriana dibantah sejumlah pedagang ayam dengan alasan daging ayam yang dituduhkannya itu karena terlalu lama disimpan di tempat pendingin atau kulkas.

Sejumlah pedagang ayam lainnya, dijelaskan Risrina banyak yang tidak mengetahui istilah daging ayam yang di suntik dengan air, karena para pedagang mengaku hanya mengambil dari rumah potong ayam dan menjualnya langsung di pasar.

"Mereka hanya sebagai penjual saja, masalah di suntik atau tidak mereka tidak tahun karena daging ayam itu diambil langsung dari rumah potong ayam," katanya.

Daging ayam yang tidak layak konsumsi beredar di pasar, Risriana mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dan teliti sebelum membeli daging ayam.

Jika masyarakat sebagai pembeli merasa curiga terhadap daging ayam berdasarkan ciri-cirinya yang tidak normal, menurut Risriana sebaiknya masyarakat tidak membeli daging ayam tersebut.

"Kalau kita mengkonsumsi ayam tiren atau bangkai akan sangat membahayakan kesehatan manusia seperti menyebabkan kanker, sedangkan daging yang di suntik sebenarnya tidak terlalu membahayakan cuma merugikan saja," katanya.***4***

Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011