PT Jamkrindo melakukan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan teknik menanam dan pemupukan kepada kelompok tani di Kampung Sumurkondang, Kecamatan Cibatu, guna mengoptimalkan kontribusi sektor pertanian di Garut.
Acara tersebut dilakukan bersamaan dengan kegiatan penanaman jahe perdana yang dilakukan oleh Kelompok Tani Bungarungkup dan Kelompok Tani Dukuh Lestari pada Jumat (5/11).
Turut hadir dalam acara itu antara lain Bupati Garut yang diwakili oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Garut Suhartono, Dewan Pengawas Koperasi Salarea Wanatani Lestari Toto P, pendiri Salarea Foundation Dadan M Ramdan, dan Sekretaris Perusahaan PT Jamkrindo Abdul Bari.
Di tempat terpisah Direktur Utama PT Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, mengatakan, kolaborasi penguatan ekonomi di Garut telah dilakukan sejak awal 2021.
Kolaborasi tersebut terjalin dengan berbagai pihak antara lain Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN, Pemerintah daerah, IFG, Salarea Foundation serta tokoh masyarakat setempat.
Ia berharap kolaborasi yang telah terjalin dapat memberikan manfaat yang luas bagi peningkatan kesejahteraan para petani di Garut.
”Sejak awal tahun kami telah mendampingi kelompok tani dengan berbagai kegiatan antara lain penguatan kapasitas petani dengan pengembangan demplot kopi, program rumah semai, pendirian koperasi tani,” kata Putrama.
Adapun petani jahe yang saat ini melakukan penanaman jahe perdana, merupakan kelompok tani kopi yang selama ini telah diberikan pendampingan oleh Jamkrindo.
“Untuk memaksimalkan potensi lahan yang ada, maka dilakukan penanaman jahe di area demplot kopi dengan sistem tumpang sari. Diharapkan penanaman tersebut dapat menghasilkan sekitar 1,5 ton jahe,” katanya.
Selain memberdayakan petani, Jamkrindo juga memfasilitasi pendirian rumah sampah Salarea. Adapun rintisan bank sampah ini telah hadir di tiga lokasi, yakni Cikoang dan Loji di Kecamatan Cibatu, serta Pasir Waru, Kecamatan Limbangan.
Bersama dengan Salarea Foundation, PT Jamkrindo juga melakukan program rintisan rumah semai. Rumah semai tersebut berfungsi untuk pembibitan stroberi, kopi, dan tanaman konservasi, yakni kelapa dan bambu.
Sebelum di Garut, model pemberdayaan berbasis komunitas juga telah diimplementasikan Jamkrindo di beberapa tempat antara lain, di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp), Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dan Kintamani, Bali.
Pemberdayaan tersebut telah terbukti menggeliatkan ekonomi daerah setempat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Kami terus mendukung upaya-upaya dari kelompok masyarakat di program pemberdayaan, dan penguatan ekonomi. Upaya pemberdayaan masyarakat Garut merupakan program creating share value dari Jamkrindo untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata Putrama.
Selain memberikan pelatihan pelatihan teknik menanam dan pemupukan, juga dilakukan sosialisi program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil.
Program itu dilakukan dengan menyalurkan dana pinjaman, pendampingan, serta pembinaan usaha yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan.
PT Jamkrindo merupakan anggota dari holding Indonesia Financial Group (IFG). Sebagai perusahaan penjaminan kredit, Jamkrindo memiliki berbagai produk, baik produk penjaminan program maupun penjaminan nonprogram.
Pada penjaminan program, PT Jamkrindo memiliki produk penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) dan penjaminan kredit modal kerja (KMK) dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Adapun, untuk penjaminan non-program, produk penjaminannya adalah penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan distribusi barang. Kemudian surety bond, customs bond, penjaminan keagenan kargo, penjaminan supply chain financing (invoice financing), dan penjaminan bagi lembaga fintech.
Sampai dengan Oktober 2021, PT Jamkrindo bersama dengan anak usahanya PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar), telah mencatatkan volume penjaminan KMK PEN senilai Rp23,32 triliun dengan rincian PT Jamkrindo senilai Rp 15,94 triliun dan PT Jamsyar senilai Rp 7,38 triliun dengan jumlah debitur terjamin sebanyak 1.470.485 UMKM.
Baca juga: Jamkrindo gerakkan sektor peternakan di Sukabumi
Baca juga: Jamkrindo berkolaborasi berbagi inspirasi pemberdayaan di Geopark Ciletuh
Baca juga: Jamkrindo kolaborasi sediakan air bersih senilai Rp1,45 miliar di Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Acara tersebut dilakukan bersamaan dengan kegiatan penanaman jahe perdana yang dilakukan oleh Kelompok Tani Bungarungkup dan Kelompok Tani Dukuh Lestari pada Jumat (5/11).
Turut hadir dalam acara itu antara lain Bupati Garut yang diwakili oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Garut Suhartono, Dewan Pengawas Koperasi Salarea Wanatani Lestari Toto P, pendiri Salarea Foundation Dadan M Ramdan, dan Sekretaris Perusahaan PT Jamkrindo Abdul Bari.
Di tempat terpisah Direktur Utama PT Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, mengatakan, kolaborasi penguatan ekonomi di Garut telah dilakukan sejak awal 2021.
Kolaborasi tersebut terjalin dengan berbagai pihak antara lain Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN, Pemerintah daerah, IFG, Salarea Foundation serta tokoh masyarakat setempat.
Ia berharap kolaborasi yang telah terjalin dapat memberikan manfaat yang luas bagi peningkatan kesejahteraan para petani di Garut.
”Sejak awal tahun kami telah mendampingi kelompok tani dengan berbagai kegiatan antara lain penguatan kapasitas petani dengan pengembangan demplot kopi, program rumah semai, pendirian koperasi tani,” kata Putrama.
Adapun petani jahe yang saat ini melakukan penanaman jahe perdana, merupakan kelompok tani kopi yang selama ini telah diberikan pendampingan oleh Jamkrindo.
“Untuk memaksimalkan potensi lahan yang ada, maka dilakukan penanaman jahe di area demplot kopi dengan sistem tumpang sari. Diharapkan penanaman tersebut dapat menghasilkan sekitar 1,5 ton jahe,” katanya.
Selain memberdayakan petani, Jamkrindo juga memfasilitasi pendirian rumah sampah Salarea. Adapun rintisan bank sampah ini telah hadir di tiga lokasi, yakni Cikoang dan Loji di Kecamatan Cibatu, serta Pasir Waru, Kecamatan Limbangan.
Bersama dengan Salarea Foundation, PT Jamkrindo juga melakukan program rintisan rumah semai. Rumah semai tersebut berfungsi untuk pembibitan stroberi, kopi, dan tanaman konservasi, yakni kelapa dan bambu.
Sebelum di Garut, model pemberdayaan berbasis komunitas juga telah diimplementasikan Jamkrindo di beberapa tempat antara lain, di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp), Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dan Kintamani, Bali.
Pemberdayaan tersebut telah terbukti menggeliatkan ekonomi daerah setempat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Kami terus mendukung upaya-upaya dari kelompok masyarakat di program pemberdayaan, dan penguatan ekonomi. Upaya pemberdayaan masyarakat Garut merupakan program creating share value dari Jamkrindo untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata Putrama.
Selain memberikan pelatihan pelatihan teknik menanam dan pemupukan, juga dilakukan sosialisi program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil.
Program itu dilakukan dengan menyalurkan dana pinjaman, pendampingan, serta pembinaan usaha yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan.
PT Jamkrindo merupakan anggota dari holding Indonesia Financial Group (IFG). Sebagai perusahaan penjaminan kredit, Jamkrindo memiliki berbagai produk, baik produk penjaminan program maupun penjaminan nonprogram.
Pada penjaminan program, PT Jamkrindo memiliki produk penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) dan penjaminan kredit modal kerja (KMK) dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Adapun, untuk penjaminan non-program, produk penjaminannya adalah penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan distribusi barang. Kemudian surety bond, customs bond, penjaminan keagenan kargo, penjaminan supply chain financing (invoice financing), dan penjaminan bagi lembaga fintech.
Sampai dengan Oktober 2021, PT Jamkrindo bersama dengan anak usahanya PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar), telah mencatatkan volume penjaminan KMK PEN senilai Rp23,32 triliun dengan rincian PT Jamkrindo senilai Rp 15,94 triliun dan PT Jamsyar senilai Rp 7,38 triliun dengan jumlah debitur terjamin sebanyak 1.470.485 UMKM.
Baca juga: Jamkrindo gerakkan sektor peternakan di Sukabumi
Baca juga: Jamkrindo berkolaborasi berbagi inspirasi pemberdayaan di Geopark Ciletuh
Baca juga: Jamkrindo kolaborasi sediakan air bersih senilai Rp1,45 miliar di Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021