Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menyerahkan 11.722 ijazah pendidikan kesetaraan bagi warga yang lulus mengikuti pembelajaran tanpa dipungut biaya dalam rangka meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) Garut lebih baik.
"Hari ini alhamdulillah 11 ribu lebih ijazah (paket) A, B, dan C, ini akan meningkatkan IPM daerah kita," kata Bupati Garut Rudy Gunawan usai menghadiri kegiatan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri dan Pencanangan Gerakan Indonesia Membaca (GIM) sekaligus penyerahan ijazah kesetaraan di Graha Patriot, Garut, Rabu.
Bupati menyampaikan pemerintah daerah maupun pusat telah mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan pendidikan luar sekolah formal yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk menunjang kegiatan belajar masyarakat yang sebelumnya putus atau tidak sekolah.
Pemkab Garut, kata dia, mendukung program PKBM dengan harapan banyak masyarakat kalangan usia 40 tahun ke atas memiliki ijazah pendidikan kesetaraan, ditargetkan setiap tahun bisa mengeluarkan 11 ribuan ijazah.
"Nanti kita keluarkan 11 ribu setahun," kata Bupati.
Ia mengungkapkan saat ini banyak masyarakat di atas usia 40 tahun tidak memiliki ijazah karena pada waktu usia belajar tidak mengikuti kegiatan sekolah formal tingkat SD, SMP, dan SMA.
Pemkab Garut, lanjut dia, siap memfasilitasi melalui program PKBM bagi kalangan orang tua di atas usia 40 tahun untuk mendapatkan ijazah kesetaraan.
Alasan Pemkab Garut mendorong masyarakat untuk memiliki ijazah itu, kata Bupati, karena keberadaannya memengaruhi IPM dalam faktor rata-rata lama sekolah.
"Sekarang yang tidak berijazah itu kira-kira umur 40 tahun ke atas, banyak jumlahnya, bahkan sampai umur 60, 70, 80 tahun ada," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Totong menambahkan dalam acara tersebut diisi dengan penyerahan secara simbolis ijazah pendidikan kesetaraan kepada perwakilan warga belajar yang telah lulus pada Tahun Pelajaran 2020/2021.
Warga yang sudah lulus belajar seluruhnya sebanyak 11.722 orang terdiri dari sekolah Paket A sebanyak 630 orang, Paket B sebanyak 3.402 orang, dan Paket C Jurusan IPA dan IPS sebanyak 7.690 orang.
Baca juga: Kerusakan hutan penyebab banjir di Pameungpeuk Garut, kata bupati
Baca juga: DKPP berhentikan anggota KPU Garut, ini kesalahannya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Hari ini alhamdulillah 11 ribu lebih ijazah (paket) A, B, dan C, ini akan meningkatkan IPM daerah kita," kata Bupati Garut Rudy Gunawan usai menghadiri kegiatan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri dan Pencanangan Gerakan Indonesia Membaca (GIM) sekaligus penyerahan ijazah kesetaraan di Graha Patriot, Garut, Rabu.
Bupati menyampaikan pemerintah daerah maupun pusat telah mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan pendidikan luar sekolah formal yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk menunjang kegiatan belajar masyarakat yang sebelumnya putus atau tidak sekolah.
Pemkab Garut, kata dia, mendukung program PKBM dengan harapan banyak masyarakat kalangan usia 40 tahun ke atas memiliki ijazah pendidikan kesetaraan, ditargetkan setiap tahun bisa mengeluarkan 11 ribuan ijazah.
"Nanti kita keluarkan 11 ribu setahun," kata Bupati.
Ia mengungkapkan saat ini banyak masyarakat di atas usia 40 tahun tidak memiliki ijazah karena pada waktu usia belajar tidak mengikuti kegiatan sekolah formal tingkat SD, SMP, dan SMA.
Pemkab Garut, lanjut dia, siap memfasilitasi melalui program PKBM bagi kalangan orang tua di atas usia 40 tahun untuk mendapatkan ijazah kesetaraan.
Alasan Pemkab Garut mendorong masyarakat untuk memiliki ijazah itu, kata Bupati, karena keberadaannya memengaruhi IPM dalam faktor rata-rata lama sekolah.
"Sekarang yang tidak berijazah itu kira-kira umur 40 tahun ke atas, banyak jumlahnya, bahkan sampai umur 60, 70, 80 tahun ada," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Totong menambahkan dalam acara tersebut diisi dengan penyerahan secara simbolis ijazah pendidikan kesetaraan kepada perwakilan warga belajar yang telah lulus pada Tahun Pelajaran 2020/2021.
Warga yang sudah lulus belajar seluruhnya sebanyak 11.722 orang terdiri dari sekolah Paket A sebanyak 630 orang, Paket B sebanyak 3.402 orang, dan Paket C Jurusan IPA dan IPS sebanyak 7.690 orang.
Baca juga: Kerusakan hutan penyebab banjir di Pameungpeuk Garut, kata bupati
Baca juga: DKPP berhentikan anggota KPU Garut, ini kesalahannya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021