Ratusan rumah di wilayah Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terendam banjir, menyusul tingginya curah hujan yang mengakibatkan air sungai di daerah tersebut meluap.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Yasin Nasrudin, di Karawang, Selasa, menyampaikan pihaknya sudah menurunkan petugas untuk membantu warga yang rumahnya terendam banjir.
Ia mengatakan bencana banjir terjadi di Perumahan Pratama Permai, Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan di Perumahan Pratama Permai.
"Ada dua RT di perumahan itu yang dilanda banjir," katanya.
Dua RT yang dilanda banjir di daerah tersebut ialah RT 09 RW 05 dan RT 10 RW 05 dengan jumlah total 239 rumah yang terendam.
Dari dua RT itu tercatat ada 262 keluarga atau 770 jiwa yang terdampak banjir.
"Ketinggian air di lokasi banjir itu mencapai 20-50 centimeter, kebanyakan warga belum mau mengungsi. Mereka masih berada di rumahnya masing-masing," kata Yasin.
Dikatakannya, bencana banjir tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan yang memicu meluapnya air Sungai Cilamaya.
Informasi yang berhasil dihimpun, menjelang Selasa malam, banjir mulai surut. Namun, petugas BPBD Karawang masih siaga di lokasi untuk mengantisipasi banjir susulan.*
Baca juga: Warga Karawang yang positif COVID-19 tambah tiga orang
Baca juga: Harga garam berada di level tertinggi, sebut Dinas Perikanan Karawang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Yasin Nasrudin, di Karawang, Selasa, menyampaikan pihaknya sudah menurunkan petugas untuk membantu warga yang rumahnya terendam banjir.
Ia mengatakan bencana banjir terjadi di Perumahan Pratama Permai, Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan di Perumahan Pratama Permai.
"Ada dua RT di perumahan itu yang dilanda banjir," katanya.
Dua RT yang dilanda banjir di daerah tersebut ialah RT 09 RW 05 dan RT 10 RW 05 dengan jumlah total 239 rumah yang terendam.
Dari dua RT itu tercatat ada 262 keluarga atau 770 jiwa yang terdampak banjir.
"Ketinggian air di lokasi banjir itu mencapai 20-50 centimeter, kebanyakan warga belum mau mengungsi. Mereka masih berada di rumahnya masing-masing," kata Yasin.
Dikatakannya, bencana banjir tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan yang memicu meluapnya air Sungai Cilamaya.
Informasi yang berhasil dihimpun, menjelang Selasa malam, banjir mulai surut. Namun, petugas BPBD Karawang masih siaga di lokasi untuk mengantisipasi banjir susulan.*
Baca juga: Warga Karawang yang positif COVID-19 tambah tiga orang
Baca juga: Harga garam berada di level tertinggi, sebut Dinas Perikanan Karawang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021