Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, ditutup menguat seiring aksi tunggu pelaku pasar terhadap keputusan bank sentral Amerika Serikat The Fed pada pekan ini.
Rupiah sore ini ditutup menguat 24 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp14.251 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.275 per dolar AS.
"Menurut saya, pergerakan rupiah yang tipis hari ini sebagai bentuk antisipasi pasar menjelang keputusan The Fed tanggal 4 November dini hari nanti," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Secara keseluruhan, Ariston melihat sentimen pasar masih relatif negatif terhadap aset berisiko di mana sebagian indeks saham Asia hari ini ditutup negatif.
"Ini mungkin juga mengindikasikan sikap wait and see pasar menanti keputusan The Fed," ujar Ariston.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Senin (1/11) kemarin mencapai 403 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,24 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 18 kasus sehingga totalnya mencapai 143.423 kasus.
Untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 784 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,09 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 11.919 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 120,05 juta orang dan vaksin dosis kedua 74,09 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.267 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.245 per dolar AS hingga Rp14.272 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa, melemah ke posisi Rp14.261 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.235 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah masih berpotensi melemah jelang rapat The Fed
Baca juga: Kurs Rupiah Selasa pagi menguat 5 poin
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah jelang pertemuan The Fed
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Rupiah sore ini ditutup menguat 24 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp14.251 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.275 per dolar AS.
"Menurut saya, pergerakan rupiah yang tipis hari ini sebagai bentuk antisipasi pasar menjelang keputusan The Fed tanggal 4 November dini hari nanti," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Secara keseluruhan, Ariston melihat sentimen pasar masih relatif negatif terhadap aset berisiko di mana sebagian indeks saham Asia hari ini ditutup negatif.
"Ini mungkin juga mengindikasikan sikap wait and see pasar menanti keputusan The Fed," ujar Ariston.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Senin (1/11) kemarin mencapai 403 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,24 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 18 kasus sehingga totalnya mencapai 143.423 kasus.
Untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 784 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,09 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 11.919 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 120,05 juta orang dan vaksin dosis kedua 74,09 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.267 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.245 per dolar AS hingga Rp14.272 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa, melemah ke posisi Rp14.261 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.235 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah masih berpotensi melemah jelang rapat The Fed
Baca juga: Kurs Rupiah Selasa pagi menguat 5 poin
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah jelang pertemuan The Fed
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021