Polres Cianjur, Jawa Barat membentuk tim satgas tanggap bencana melibatkan personel dari masing-masing polsek yang bertugas untuk penanganan bencana alam dan juga memberikan edukasi kepada masyarakat.
Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan saat dihubungi Senin, mengatakan tim satgas tanggap bencana sudah terbentuk sejak Agustus 2021 terdiri dari 10 orang anggota yang siaga, dibantu personel dari masing-masing polsek yang masuk dalam wilayah rawan bencana alam.
"Mereka akan bertugas dalam penanganan sampai ke pemulihan jika terjadi bencana, meski kita berharap tidak ada bencana yang terjadi. Namun sebagai upaya antisipasi, mereka disiagakan dan tetap melakukan pengawasan dan pemantauan," katanya.
Tidak hanya satgas, tutur Doni, pihaknya juga melibatkan Bhabinkamtibmas dalam mengedukasi warga serta memberikan pelatihan penanganan saat terjadi bencana, guna menghindari jatuhnya korban jiwa. Termasuk melakukan evakuasi dan mengungsikan warga saat melihat tanda alam terjadinya bencana.
"Termasuk pelatihan dan peningkatan kemampuan untuk anggota tim dan satuan lainnya, sehingga kami sudah siap ketika terjadi bencana, termasuk dengan peralatan yang dibutuhkan saat melakukan penanganan. Kesiapan mulai dari antisipasi hingga penanggulangan sudah siap, meski harapan kita tidak ada bencana," katanya.
Sementara Kepala BPBD Cianjur, Tedi Artiawan, mengatakan untuk kesiap siagaan bencana, pihaknya telah melakukan latihan bersama tangap bencana, bersama TNI/Polri, Satgana, PMI Cianjur dan unsur lainnya, beberapa bulan yang lalu karena sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana.
"Upaya dari pencegahan, penanganan dan evakuasi hingga penganan setelah bencana, telah dikoordinasikan dengan melibatkan berbagai unsur termasuk TNI/Polri mulai dari polres hingga polsek, mulai dari Kodim hingga koramil, supaya cepat penganan dilakukan dengan menggelar latihan bersama," katanya.
Meski pihaknya berharap tidak ada bencana alam yang terjadi di Cianjur, namun saat terjadi sudah dapat diantisipasi, terutama penyelamatan korban jiwa dengan menyiagakan seluruh jajaran untuk jeli membaca tanda alam akan terjadinya bencana."Kita berharap tidak ada bencana besar di Cianjur, namun untuk antisipasi tetap kita lakukan," katanya.
Baca juga: BPBD siagakan Retana di wilayah rawan bencana alam di Cianjur
Baca juga: BPBD Cianjur imbau warga di bantaran sungai siaga bencana banjir
Baca juga: 26 dari 32 kecamatan di Cianjur berstatus rawan bencana
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan saat dihubungi Senin, mengatakan tim satgas tanggap bencana sudah terbentuk sejak Agustus 2021 terdiri dari 10 orang anggota yang siaga, dibantu personel dari masing-masing polsek yang masuk dalam wilayah rawan bencana alam.
"Mereka akan bertugas dalam penanganan sampai ke pemulihan jika terjadi bencana, meski kita berharap tidak ada bencana yang terjadi. Namun sebagai upaya antisipasi, mereka disiagakan dan tetap melakukan pengawasan dan pemantauan," katanya.
Tidak hanya satgas, tutur Doni, pihaknya juga melibatkan Bhabinkamtibmas dalam mengedukasi warga serta memberikan pelatihan penanganan saat terjadi bencana, guna menghindari jatuhnya korban jiwa. Termasuk melakukan evakuasi dan mengungsikan warga saat melihat tanda alam terjadinya bencana.
"Termasuk pelatihan dan peningkatan kemampuan untuk anggota tim dan satuan lainnya, sehingga kami sudah siap ketika terjadi bencana, termasuk dengan peralatan yang dibutuhkan saat melakukan penanganan. Kesiapan mulai dari antisipasi hingga penanggulangan sudah siap, meski harapan kita tidak ada bencana," katanya.
Sementara Kepala BPBD Cianjur, Tedi Artiawan, mengatakan untuk kesiap siagaan bencana, pihaknya telah melakukan latihan bersama tangap bencana, bersama TNI/Polri, Satgana, PMI Cianjur dan unsur lainnya, beberapa bulan yang lalu karena sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana.
"Upaya dari pencegahan, penanganan dan evakuasi hingga penganan setelah bencana, telah dikoordinasikan dengan melibatkan berbagai unsur termasuk TNI/Polri mulai dari polres hingga polsek, mulai dari Kodim hingga koramil, supaya cepat penganan dilakukan dengan menggelar latihan bersama," katanya.
Meski pihaknya berharap tidak ada bencana alam yang terjadi di Cianjur, namun saat terjadi sudah dapat diantisipasi, terutama penyelamatan korban jiwa dengan menyiagakan seluruh jajaran untuk jeli membaca tanda alam akan terjadinya bencana."Kita berharap tidak ada bencana besar di Cianjur, namun untuk antisipasi tetap kita lakukan," katanya.
Baca juga: BPBD siagakan Retana di wilayah rawan bencana alam di Cianjur
Baca juga: BPBD Cianjur imbau warga di bantaran sungai siaga bencana banjir
Baca juga: 26 dari 32 kecamatan di Cianjur berstatus rawan bencana
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021