ANTARAJAWABARAT.com, 16/7 - Sekolah Menengah Pertama Negeri(SMPN) 36 Bandung akan membuat pupuk cair terbuat dari cairan-cairan hewani, kata Humas SMPN 36 Kota Bandung, Siti Fauziah, Sabtu.

Kepada wartawan, ia mengatakan sementara pupuk itu direncanakan untuk tanaman-tanaman hias di sekitar sekolah dan belum bisa digunakan untuk tanaman petani.

"Pupuk ini masih tahap uji coba, jadi belum dipasarkan," katanya.

Selain itu, ia mengungkapkan telah membuat minyak jelantah menjadi minyak siap pakai.

"jadi minyak-minyak bekas diproses menggunakan kulit pisang, dan lain-lain hingga kolestrolnya tidak ada," ungkapnya.

Kemudian ia mengatakan setelah diproses menjadi bebas kolestrol, minyak bersih tersebut bisa digunakan lagi sekitar tiga kali menggoreng.

Menurutnya SMPN 36 sudah memiliki water treatment yaitu pembersihan air kotor.

"Dalam pengerjaan diambil air kotor yang ada di sekolah kemudian diproses melalui metode water treatment untuk dijadikan bersih," ungkapnya.

Kemudian air yang telah melalui poses metode tersebut bisa digunakan oleh kita, untuk minum atau untuk keperluan apa saja," katanya.

Ia mengungkapkan SMPN 36 memiliki ekstra kulikuler dan pelajaran tambahan seperti monolitik dan pepeling (pelajar peduli lingkungan).

"Jadi nama pupuk yang telah kita buat diberi nama Pepeling 36, dan telah dipasarkan pupuk dari daun-daunan dan briket untuk mengganti batu bara," ungkapnya.

Semua hasil karya tersebut telah membuahkan penghargaan dari pemerintah, dikatakannya Juni 2011 SMPN 36 telah mendapat Piala Adipura dari pemerintah.

Sementara itu, menurut Komar, Humas SMPN 36 Bandung mengatakan tujuan dari karya-karya tersebut untuk mengurangi volume sampah di sekitar sekolah dan mengajarkan berwirausaha pada siswa/i SMPN 36 Bandung.

-pauzi-

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011