ANTARAJAWABARAT.com, 14/7 - Bandung dipastikan akan menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki museum layang-layang dan sekarang sedang dirintis bagi persiapan pembangunannya.

"Kami sedang merintis untuk mempersiapkan bangunan untuk museum layan-layang. Layang-layang yang pernah memenangkan kontes di dalam dan luar negeri akan menjadi koleksi museum itu," kata Direktur Art Kite Indonesia, Liannawati di Bandung, Rabu.

Liannawati yang merupakan wanita "penggila" layang-layang sekaligus "pelayang" tangguh dan berprestasi di kontes tingkat internasional itu mengaku telah menyiapkan bangunan dan konsep Museum Layang-Layang itu.

"Konsepnya sedang dimatangkan, tahun 2012 museum itu bakal diresmikan dan menjadi museum layang-layang pertama di Indonesia," kata Liannawati.

Selain layang-layang buatan anak bangsa, juga akan dipajang berbagai jenis layang-layang yang ada di dunia baik itu trend tradisional, kuno, klasik maupun modern.

Museum itu selanjutnya akan dibuka untuk umum dan menjadi media edukatif bahwa layang-layang bisa menjadi sarana membangun prestasi dan citra bangsa di tingkat internasional.

Ia mengakui, beberapa layang-layang hasil rancanganannya di Art Kite Indonesia sudah membuktikan diri berhasil memenangkan berbagai lomba untuk kategori khas.

"Kebanyakan memenangkan kategori full colour, inovatif dan tematik. Saya membawa layang-layang ke berbagai kontes di luar negeri dan selalu membawa pulang tropy. Kami promosi wisata Indonesia melalui layang-layang," kata Liannawati yang mengaku selalu mengejar setiap festival layang-layang di luar negeri.

Selain itu, menurut Liannawati ia memastikan bahwa Bandung merupakan kota yang memiliki pabrik layang-layang terbesar di Indonesia bahkan di dunia.

Pabrik layang-layang itu berdiri di Jalan Citarip Barat Kopo Bandung. Layang-layang produk Art Kite Indonesia berhasil menembus ekspor dan digemari oleh peminat layangan di luar negeri. Melalui layang-layang pula, ia memiliki jaringan di berbagai negara.

Meski sudah menggeluti layang-layang sejak 20 tahun lalu, namun Liannawati mengaku tidak bosan atau meninggalkan kesenangannya, bahkan ia semakin "gila" dan berkreasi menghasilkan layang-layang inovatif untuk membidik lomba di luar negeri.

"Saya tidak akan berhenti, bahkan Museum Layang-Layang merupakan motivasi saya selanjutnya untuk menjadikan layang-layang sebagai media untuk mengenal dan mengetahui bangsa-bangsa di dunia," kata Liannawati menambahkan.***6***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011