ANTARAJAWABARAT.com,13/7 - PT Kereta Api Daerah Operasi III Cirebon menggelar lokakarya dalam upaya membangun sinergi transportasi angkutan laut denga Kereta Api untuk meningkatkan perekonomian nasional.
Pertumbuhan dunia transportasi kini semakin pesat telah menumbuhkan masalah baru sebelumnya hanya perkiraan secara teori, kata Rustam Harahap Exekutif Voice Pfresident Angkutan Barang PT KAI kepada wartawan di Kuningan, Rabu.
Beberapa hal jelas terlihat dari pertumbuhan transportasi darat seperti penambahan sejumlah akses jalan dari hulu ke hilir termasuk didalamnya jalan tol pembangunan jalan tol juga shortcut disekitar pinggiran kota.
Menurut dia, perkembangan sektor angkutan darat kini semakin perlu pembenahan dalam upaya pengembangan ekonomi nasional, seperti jalan utama pantura Jawa.Pantura merupakan salah satu akses jalan utama dalam roda ekonomi.
Sarana angkutan barang di jalur pantura, kata Rustam, akan diaktifkan kembali untuk membenahi perbaikan transportasi darat karena meningkatnya dunia usaha, membutuhkan pelayanan maksimal jasa angkutan barang seperti di jalur utara.Diharapkan lokakarya ini mampu menyatukan tujuan kita untuk membangun transportasi Kereta Api.
"Perkembangan dunia usaha semakin pesat seperti di sejumlah negara maju angkutan Kereta Api dominan dalam sarana transportasi darat, karena dengan Kereta Api murah dan cepat, selain bisa menghemat Bahan Bakar Minyak yang kini pemakainya semakin tinggi,"katanya.
Menurut dia, angkutan barang dengan menggunakan moda Kereta Api menghemat lahan yang ada karena jalan Kereta Api hanya butuh delapan meter untuk pembangunan rel, sedangkan lahan jalan darat banyak memakan tempat, seperti di Karawang dan Cikampek lahan pertanian terus terkikis akibat pembangunan jalan tersebut.
"Kereta Api harus dikembangkan supaya dapat mengurangi kepadatan jalan raya yang kini semakin padat, jumlah kendaraan sudah tidak seimbang dengan fasilitas jalannya, terutama jenis kendaraan angkutan barang," katanya.
Dia menjelaskan, angkutan Kereta Api barang mampu membawa muatannya cukup banyak seperti di Sumatera satu perjalanan Kereta Api bisa mengangkut kurang dari 3000 ton batu bara, sedangkan truk hanya mampu memuat kurang dari 30 ton, selain hemat BBM kepadatan jalan akan menurun.
Sementara itu dalam lokakarya tersebut maksud dan tujuannya mencari solusi yang tepat dalam menangani transportasi angkutan darat juga kendala didalamnya, menciptakan suatu rumusan tentang sinergi angkutan antara angkutan laut dengan angkutan Kereta Api tanpa merugikan para pengusaha angkutan truk.***5***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
Pertumbuhan dunia transportasi kini semakin pesat telah menumbuhkan masalah baru sebelumnya hanya perkiraan secara teori, kata Rustam Harahap Exekutif Voice Pfresident Angkutan Barang PT KAI kepada wartawan di Kuningan, Rabu.
Beberapa hal jelas terlihat dari pertumbuhan transportasi darat seperti penambahan sejumlah akses jalan dari hulu ke hilir termasuk didalamnya jalan tol pembangunan jalan tol juga shortcut disekitar pinggiran kota.
Menurut dia, perkembangan sektor angkutan darat kini semakin perlu pembenahan dalam upaya pengembangan ekonomi nasional, seperti jalan utama pantura Jawa.Pantura merupakan salah satu akses jalan utama dalam roda ekonomi.
Sarana angkutan barang di jalur pantura, kata Rustam, akan diaktifkan kembali untuk membenahi perbaikan transportasi darat karena meningkatnya dunia usaha, membutuhkan pelayanan maksimal jasa angkutan barang seperti di jalur utara.Diharapkan lokakarya ini mampu menyatukan tujuan kita untuk membangun transportasi Kereta Api.
"Perkembangan dunia usaha semakin pesat seperti di sejumlah negara maju angkutan Kereta Api dominan dalam sarana transportasi darat, karena dengan Kereta Api murah dan cepat, selain bisa menghemat Bahan Bakar Minyak yang kini pemakainya semakin tinggi,"katanya.
Menurut dia, angkutan barang dengan menggunakan moda Kereta Api menghemat lahan yang ada karena jalan Kereta Api hanya butuh delapan meter untuk pembangunan rel, sedangkan lahan jalan darat banyak memakan tempat, seperti di Karawang dan Cikampek lahan pertanian terus terkikis akibat pembangunan jalan tersebut.
"Kereta Api harus dikembangkan supaya dapat mengurangi kepadatan jalan raya yang kini semakin padat, jumlah kendaraan sudah tidak seimbang dengan fasilitas jalannya, terutama jenis kendaraan angkutan barang," katanya.
Dia menjelaskan, angkutan Kereta Api barang mampu membawa muatannya cukup banyak seperti di Sumatera satu perjalanan Kereta Api bisa mengangkut kurang dari 3000 ton batu bara, sedangkan truk hanya mampu memuat kurang dari 30 ton, selain hemat BBM kepadatan jalan akan menurun.
Sementara itu dalam lokakarya tersebut maksud dan tujuannya mencari solusi yang tepat dalam menangani transportasi angkutan darat juga kendala didalamnya, menciptakan suatu rumusan tentang sinergi angkutan antara angkutan laut dengan angkutan Kereta Api tanpa merugikan para pengusaha angkutan truk.***5***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011