Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengerahkan personelnya ke lokasi pergerakan tanah di Kampung Cigulusur, Jumat, untuk membantu mengungsikan korban bencana tersebut.

"Kami menurunkan personel ke lokasi untuk bergabung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, TNI, Polri, dan unsur lainnya guna membantu warga di Desa Margaluyu, Kecamatan Purabaya ini yang terdampak bencana pergerakan tanah," kata Ketua PMI Kabupaten Sukabumi Hondo.

Pergerakan tanah yang terjadi sejak Kamis (21/10) disebabkan oleh hujan deras yang turun hampir sepanjang hari sehingga tanah menjadi labil dan bergeser serta timbul retakan di sejumlah lokasi.

Menurut Hondo, personel yang dikirim ke lokasi bencana hingga saat ini masih terus bersiaga. Mereka mendampingi sejumlah warga yang memilih mengungsi, baik ke tempat sanak saudaranya maupun tenda pengungsian yang telah disiapkan BPBD setempat.

Selanjutnya, pihaknya melakukan asesmen, mendata jumlah warga yang terdampak, dan menginventarisasi kebutuhan para penyintas bencana ini selama tinggal di pengungsian, serta berkoordinasi dengan pihak terkait dalam persiapan rencana operasi berikutnya.

Selain itu, lanjut dia, yang menjadi fokus utama sukarelawan dari lembaga kemanusiaan ini adalah membantu warga mengungsi dan memberikan imbauan agar warga tidak nekat bertahan di dalam rumah yang terdampak pergerakan tanah.

Dari hasil asesmen ke rumah warga yang terdampak bencana, menurut dia, banyak yang kondisinya sudah tidak layak huni, seperti terancam ambruk karena dindingnya sudah retak, bahkan beberapa fondasinya ambles.

"Kami bergotong royong dengan petugas lain melakukan evakuasi warga ke lokasi pengungsian guna antisipasi terjadi bencana susulan dan jatuhnya korban jiwa," kata Hondo.

Selain tujuh personel yang dikirim ke lokasi bencana, pihaknya juga menyiagakan satu unit kendaraan rescue yang selalu siap kapan saja jika ada warga yang membutuhkan pertolongan medis dari rumah sakit.

Personel PMI, kata dia, dibekali peralatan pertolongan pertama jika ada warga yang terluka maupun kecelakaan.

Ia mengimbau sukarelawan di lokasi agar selalu berkoordinasi dengan instansi atau petugas yang menjadi koordinator operasi.

Sementara itu, Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat menyebutkan hasil pendataan sementara jumlah warga yang terdampak bencana pergerakan tanah delapan kepala keluarga atau 25 jiwa dan 18 KK atau 29 jiwa.

Untuk jumlah bangunan yang rusak, khususnya rumah, kata dia, masih dalam pendataan karena pegerakan tanah ini masih meluas. Ditambah lagi, hujan deras terus mengguyur lokasi bencana. 

Di lokasi, pihaknya juga mendirikan tenda untuk pengungsi, bahkan sudah ada beberapa warga yang memanfaatkannya.

"Meskipun hingga saat ini belum ada korban jiwa, antisipasi terus kami lakukan untuk meminimalkan kerugian. Karena yang terdampak tidak hanya permukiman, tetapi juga lahan pertanian," katanya.

Baca juga: Warga Cigulusur Sukabumi terancam kehilangan rumah akibat pergerakan tanah

Baca juga: Penyintas bencana pergerakan tanah di Ciherang butuh sembako

Baca juga: Bencana pergerakan tanah di Ciherang Sukabumi makin masif

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021