Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mendukung Provinsi Jawa Timur, sebagai tuan rumah Konferensi Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA), dan diharapkan dapat menjadi harmonisasi perbedaan kelompok keagamaan di Indonesia.
"Mari kita dukung Jatim untuk menjadi tuan rumah konferensi yang diselenggarakan oleh OIAA. Kita berharap akan tercipta sinergi yang akan saling memberikan dukungan dalam membangun bangsa," kata LaNyalla di sela-sela kunjungan kerja ke Cirebon, Jawa Barat, Selasa.
Menurutnya, dalam pandangan masyarakat Muslim Indonesia, Al-Azhar telah memberikan banyak inspirasi dalam mengukuhkan kehidupan keagamaan yang moderat.
"Sebagai benteng 'wasathiyah', OIAA diharapkan dapat 'men-direct' pemikiran modern yang dapat menciptakan peradaban modern yang lebih harmonis," tuturnya.
LaNyalla menambahkan, di tengah-tengah gelombang perkembangan pemikiran mengenai keagamaan dan kebangsaan, perlu adanya penyeimbang agar tercipta harmonisasi.
Ia juga tak menampik jika diperlukan treatment khusus di tengah beragamnya suku, bangsa dan agama di Indonesia. Bagi dia, OIAA merupakan elemen penting untuk menciptakan moderasi atau penengah agar kerukunan dapat senantiasa terjaga.
"Pengukuhan moderasi itu menjadi amat penting di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Dan, OIAA merupakan elemen penting yang bisa menjadi penengah untuk memikul tanggung jawab tersebut," katanya.
LaNyalla juga menilai selain menjadi penengah yang menjaga kerukunan masyarakat, OIAA juga diharapkan berperan sebagai "agent of change" yang dapat memotivasi masyarakat di sekitarnya untuk menggapai pendidikan setinggi mungkin.
"Jadi, selain memberikan penguatan kerukunan umat beragama, kita harapkan OIAA juga berperan aktif mendorong agar hal tersebut diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah kontribusi nyata OIAA yang kita harapkan untuk terciptanya kerukunan di tengah kemajemukan bangsa," katanya.
Baca juga: Ketua DPD RI berharap persoalan lahan Tol Cisumdawu selesai akhir November
Baca juga: Ketua DPD ceritakan peristiwa Rengasdengklok di HUT Ke-17 DPD RI
Baca juga: Ketua DPD RI: Pemajuan kebudayaan amanat konstitusi yang mengikat negara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Mari kita dukung Jatim untuk menjadi tuan rumah konferensi yang diselenggarakan oleh OIAA. Kita berharap akan tercipta sinergi yang akan saling memberikan dukungan dalam membangun bangsa," kata LaNyalla di sela-sela kunjungan kerja ke Cirebon, Jawa Barat, Selasa.
Menurutnya, dalam pandangan masyarakat Muslim Indonesia, Al-Azhar telah memberikan banyak inspirasi dalam mengukuhkan kehidupan keagamaan yang moderat.
"Sebagai benteng 'wasathiyah', OIAA diharapkan dapat 'men-direct' pemikiran modern yang dapat menciptakan peradaban modern yang lebih harmonis," tuturnya.
LaNyalla menambahkan, di tengah-tengah gelombang perkembangan pemikiran mengenai keagamaan dan kebangsaan, perlu adanya penyeimbang agar tercipta harmonisasi.
Ia juga tak menampik jika diperlukan treatment khusus di tengah beragamnya suku, bangsa dan agama di Indonesia. Bagi dia, OIAA merupakan elemen penting untuk menciptakan moderasi atau penengah agar kerukunan dapat senantiasa terjaga.
"Pengukuhan moderasi itu menjadi amat penting di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Dan, OIAA merupakan elemen penting yang bisa menjadi penengah untuk memikul tanggung jawab tersebut," katanya.
LaNyalla juga menilai selain menjadi penengah yang menjaga kerukunan masyarakat, OIAA juga diharapkan berperan sebagai "agent of change" yang dapat memotivasi masyarakat di sekitarnya untuk menggapai pendidikan setinggi mungkin.
"Jadi, selain memberikan penguatan kerukunan umat beragama, kita harapkan OIAA juga berperan aktif mendorong agar hal tersebut diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah kontribusi nyata OIAA yang kita harapkan untuk terciptanya kerukunan di tengah kemajemukan bangsa," katanya.
Baca juga: Ketua DPD RI berharap persoalan lahan Tol Cisumdawu selesai akhir November
Baca juga: Ketua DPD ceritakan peristiwa Rengasdengklok di HUT Ke-17 DPD RI
Baca juga: Ketua DPD RI: Pemajuan kebudayaan amanat konstitusi yang mengikat negara
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021