Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup menguat menjelang libur perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digeser dari 19 Oktober menjadi 20 Oktober 2021.
Rupiah ditutup menguat 34 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.076 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.110 per dolar AS.
"Ada perbaikan sentimen pasar terhadap aset berisiko hari ini terutama didukung oleh membaiknya laporan penghasilan perusahaan di tengah pandemi," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Selain itu, lanjutnya, terkoreksinya imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS hari ini juga membantu penguatan rupiah.
Yield obligasi tenor 10 tahun bergerak turun ke bawah 1,6 persen. Menurut Ariston, hal tersebut mungkin juga disebabkan oleh pandangan pengetatan moneter oleh bank sentral negara lainnya selain The Fed.
"Bank Sentral Inggris menebar wacana kenaikan suku bunga tahun ini, ECB menyatakan ada potensi pengurangan stimulus. Bank sentral Selandia Baru dan Korea sudah menaikkan suku bunga," ujar Ariston.
Dari domestik, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan keputusan tersebut sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah perkiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility juga dipertahankan masing-masing sebesar 2,75 persen dan 4,25 persen.
Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 pada Senin (18/10/2021) kemarin mencapai 626 kasus, sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,24 juta kasus.
Sedangkan, jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 47 kasus sehingga totalnya mencapai 142.999 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 1.593 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,08 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 17.374 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 107,98 juta orang dan vaksin dosis kedua 63,19 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rupiah pada Selasa pagi dibuka menguat di posisi Rp14.068 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.068 per dolar AS hingga Rp14.090 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.080 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.096 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah di tengah ekspektasi tapering
Baca juga: Kurs Rupiah akhir pekan menguat ditopang surplus neraca perdagangan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Rupiah ditutup menguat 34 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.076 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.110 per dolar AS.
"Ada perbaikan sentimen pasar terhadap aset berisiko hari ini terutama didukung oleh membaiknya laporan penghasilan perusahaan di tengah pandemi," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Selain itu, lanjutnya, terkoreksinya imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS hari ini juga membantu penguatan rupiah.
Yield obligasi tenor 10 tahun bergerak turun ke bawah 1,6 persen. Menurut Ariston, hal tersebut mungkin juga disebabkan oleh pandangan pengetatan moneter oleh bank sentral negara lainnya selain The Fed.
"Bank Sentral Inggris menebar wacana kenaikan suku bunga tahun ini, ECB menyatakan ada potensi pengurangan stimulus. Bank sentral Selandia Baru dan Korea sudah menaikkan suku bunga," ujar Ariston.
Dari domestik, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan keputusan tersebut sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah perkiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility juga dipertahankan masing-masing sebesar 2,75 persen dan 4,25 persen.
Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 pada Senin (18/10/2021) kemarin mencapai 626 kasus, sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,24 juta kasus.
Sedangkan, jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 47 kasus sehingga totalnya mencapai 142.999 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 1.593 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,08 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 17.374 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 107,98 juta orang dan vaksin dosis kedua 63,19 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rupiah pada Selasa pagi dibuka menguat di posisi Rp14.068 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.068 per dolar AS hingga Rp14.090 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.080 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.096 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah di tengah ekspektasi tapering
Baca juga: Kurs Rupiah akhir pekan menguat ditopang surplus neraca perdagangan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021