Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyatakan rutin memberi peringatan potensi bencana hidrometeorologi di saat daerah Jawa Barat kini mulai memasuki musim hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat Dani Ramdan mengatakan peringatan khusus itu rutin diberikan setiap pihaknya mendapat info peringatan awal menyangkut cuaca yang sangat tinggi intensitasnya.
"Untuk memberitahukan berpotensi bencana, biasanya kami sudah dapat tiga atau empat hari sebelumnya, yang memang ada indikasinya dari BMKG," kata Dani dalam rapat virtual yang dipantau di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Menurut dia peringatan itu pun dilengkapi oleh panduan bagi masyarakat terkait poin-poin yang perlu disiapkan untuk mengantisipasi adanya bencana itu.
"Dan juga kami memberikan informasi apa saja yang tidak boleh dilakukan, itu biasanya kami sampaikan setiap menghadapi perubahan cuaca," kata Dani.
Selain itu, Dani juga mengatakan kini BPBD telah menyusun pedoman untuk masyarakat terkait kegiatan di alam terbuka. Mulai dari kesiapan sumber daya manusia, peralatan, kekuatan fisik, kemampuan, manajemen, dan pemahaman lokasi.
Karena menurut dia topografi suatu wilayah dan perubahan cuaca perlu dikenali dan dipahami oleh masyarakat. Sehingga kegiatan dapat terencana dengan matang guna menghindari bahaya, termasuk menghindari bencana.
"Itu harus sangat dikenali, pemetaanya, potensi bahayanya, dan termasuk perkiraan cuacanya," kata Dani.
Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung menyatakan musim hujan diprediksi terjadi mulai saat ini, atau pada pertengahan hingga akhir Oktober 2021.
Kondisi demikian akan meningkatkan juga peluang kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di wilayah-wilayah dengan topografi yang mendukung untuk terjadinya bencana-bencana tersebut.
Baca juga: 26 dari 32 kecamatan di Cianjur berstatus rawan bencana
Baca juga: BPBD Bekasi tanam 3.000 batang bambu di tanggul kritis Cabangbungin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat Dani Ramdan mengatakan peringatan khusus itu rutin diberikan setiap pihaknya mendapat info peringatan awal menyangkut cuaca yang sangat tinggi intensitasnya.
"Untuk memberitahukan berpotensi bencana, biasanya kami sudah dapat tiga atau empat hari sebelumnya, yang memang ada indikasinya dari BMKG," kata Dani dalam rapat virtual yang dipantau di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Menurut dia peringatan itu pun dilengkapi oleh panduan bagi masyarakat terkait poin-poin yang perlu disiapkan untuk mengantisipasi adanya bencana itu.
"Dan juga kami memberikan informasi apa saja yang tidak boleh dilakukan, itu biasanya kami sampaikan setiap menghadapi perubahan cuaca," kata Dani.
Selain itu, Dani juga mengatakan kini BPBD telah menyusun pedoman untuk masyarakat terkait kegiatan di alam terbuka. Mulai dari kesiapan sumber daya manusia, peralatan, kekuatan fisik, kemampuan, manajemen, dan pemahaman lokasi.
Karena menurut dia topografi suatu wilayah dan perubahan cuaca perlu dikenali dan dipahami oleh masyarakat. Sehingga kegiatan dapat terencana dengan matang guna menghindari bahaya, termasuk menghindari bencana.
"Itu harus sangat dikenali, pemetaanya, potensi bahayanya, dan termasuk perkiraan cuacanya," kata Dani.
Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung menyatakan musim hujan diprediksi terjadi mulai saat ini, atau pada pertengahan hingga akhir Oktober 2021.
Kondisi demikian akan meningkatkan juga peluang kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di wilayah-wilayah dengan topografi yang mendukung untuk terjadinya bencana-bencana tersebut.
Baca juga: 26 dari 32 kecamatan di Cianjur berstatus rawan bencana
Baca juga: BPBD Bekasi tanam 3.000 batang bambu di tanggul kritis Cabangbungin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021