ANTARAJAWABARAT.com, 12/6 - Lembaga Konservasi "eks-situ" (di luar habitat) Taman Safari Indonesia Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menambah koleksi satwa baru, yaitu Jaguar (Panthera Onca).
"Satwa (Jaguar) ini sekilas tampak mirip dengan macan tutul," kata
Direktur Taman Safari Indonesia Cisarua Tony Sumampau kepada ANTARA di
Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa kedatangan dua ekor Jaguar itu bertujuan untuk melengkapi fasilitas kandang pamer yang mengoleksi berbagai jenis kucing yang di datangkan dari lima benua.
Dikemukakannya bahwa Jaguar tersebut didatangkan dari Tierpark, Kebun Binatang Jerman, yang merupakan hasil pertukaran antarkebun binatang dengan koleksi macan tutul Jawa.
Kedua ekor Jaguar tersebut masing masing bernama Diablo (berkelamin jantan ) yang lahir 17 September 2009 dan betinanya bernama Valdivia, lahir 16 April 2009.
Menurut dia, kedua satwa karnivora tersebut tiba di Taman Safari
Indonesia Cisarua pada 15 Mei 2011. Setibanya di Taman Safari
Indonesia, kedua satwa tersebut langsung menjalani proses karantina di
bawah tim medis kesehatan satwa.
Jaguar tersebut baru bisa diperlihatkan kepada pengunjung pada hari Sabtu (11/6) di lokasi "Baby Zoo".
Mengenai rincian satwa Jaguar, satwa dengan panjang badan 70-90 cm, berat badan 45-113 kg dan habitatnya di hutan hujan lebat itu, mampu bertahan hidup antara 12-15 tahun.
"Status konservasi dari Jaguar adalah hampir terancam punah," kata
Tony Sumampau, yang juga Koordinator Forum Konservasi Satwa Liar
Indonesia (FOKSI), organisasi nirlaba yang 80 persen terdiri atas
jurnalis yang peduli pada persoalan satwa liar itu.
Ia menjelaskan, dengan nama ilmiah Panthera onca, Jaguar adalah nama di Guarani, yang berasal dari kata yaguara, yang artinya adalah
karnivora yang membunuh mangsanya dengan satu gigitan.
Jaguar merupakan jenis kucing terbesar ketiga setelah harimau dan
singa, dengan habitat meliputi wilayah Meksiko Utara, melintasi
Amerika Tengah hingga ke Paraguay dan Argentina Utara dan Selatan.
Satwa itu hidupnya soliter.
Menurut dia, Jaguar mempunyai gigitan yang kuat dibanding dengan semua jenis kucing/felis, yakni mempunyai kekuatan menggigit dua kali dari singa.
Ia mampu menyeret mangsanya seberat 360 kg.
Betinanya mempunyai usia kematangan seksual pada usia dua tahun.
Sedangkan pejantannya tiga hingga empat tahun. Masa kebuntingannya 93
hingga 105 hari, biasanya melahirkan empat ekor anak.
Pada saat lahir anaknya belum dapat melihat, baru setelah dua minggu kemudian matanya baru terbuka.
Jaguar menandai daerah teritorialnya dengan air seni, maupun
kotorannya, dan jarang menyerang manusia.
Andi Jauhari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
"Satwa (Jaguar) ini sekilas tampak mirip dengan macan tutul," kata
Direktur Taman Safari Indonesia Cisarua Tony Sumampau kepada ANTARA di
Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa kedatangan dua ekor Jaguar itu bertujuan untuk melengkapi fasilitas kandang pamer yang mengoleksi berbagai jenis kucing yang di datangkan dari lima benua.
Dikemukakannya bahwa Jaguar tersebut didatangkan dari Tierpark, Kebun Binatang Jerman, yang merupakan hasil pertukaran antarkebun binatang dengan koleksi macan tutul Jawa.
Kedua ekor Jaguar tersebut masing masing bernama Diablo (berkelamin jantan ) yang lahir 17 September 2009 dan betinanya bernama Valdivia, lahir 16 April 2009.
Menurut dia, kedua satwa karnivora tersebut tiba di Taman Safari
Indonesia Cisarua pada 15 Mei 2011. Setibanya di Taman Safari
Indonesia, kedua satwa tersebut langsung menjalani proses karantina di
bawah tim medis kesehatan satwa.
Jaguar tersebut baru bisa diperlihatkan kepada pengunjung pada hari Sabtu (11/6) di lokasi "Baby Zoo".
Mengenai rincian satwa Jaguar, satwa dengan panjang badan 70-90 cm, berat badan 45-113 kg dan habitatnya di hutan hujan lebat itu, mampu bertahan hidup antara 12-15 tahun.
"Status konservasi dari Jaguar adalah hampir terancam punah," kata
Tony Sumampau, yang juga Koordinator Forum Konservasi Satwa Liar
Indonesia (FOKSI), organisasi nirlaba yang 80 persen terdiri atas
jurnalis yang peduli pada persoalan satwa liar itu.
Ia menjelaskan, dengan nama ilmiah Panthera onca, Jaguar adalah nama di Guarani, yang berasal dari kata yaguara, yang artinya adalah
karnivora yang membunuh mangsanya dengan satu gigitan.
Jaguar merupakan jenis kucing terbesar ketiga setelah harimau dan
singa, dengan habitat meliputi wilayah Meksiko Utara, melintasi
Amerika Tengah hingga ke Paraguay dan Argentina Utara dan Selatan.
Satwa itu hidupnya soliter.
Menurut dia, Jaguar mempunyai gigitan yang kuat dibanding dengan semua jenis kucing/felis, yakni mempunyai kekuatan menggigit dua kali dari singa.
Ia mampu menyeret mangsanya seberat 360 kg.
Betinanya mempunyai usia kematangan seksual pada usia dua tahun.
Sedangkan pejantannya tiga hingga empat tahun. Masa kebuntingannya 93
hingga 105 hari, biasanya melahirkan empat ekor anak.
Pada saat lahir anaknya belum dapat melihat, baru setelah dua minggu kemudian matanya baru terbuka.
Jaguar menandai daerah teritorialnya dengan air seni, maupun
kotorannya, dan jarang menyerang manusia.
Andi Jauhari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011