Pemerintah Kota Bandung (Pemkot) mendorong reaktivasi rumah sakit untuk memperbanyak fasilitas kesehatan guna mengantisipasi potensi adanya gelombang ketiga COVID-19.

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan adanya gelombang kedua COVID-19 yang terjadi pertengahan 2021 harus menjadi cerminan untuk meningkatkan kesiapan dan antisipasi.

"Kami mendukung pemilik otoritas di lahan yang ingin kembali mengoperasikan rumah sakit. Ini dalam rangka mengantisipasi potensi gelombang ketiga dan lain sebagainya," kata Ema di Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Meski belum ada kepastian perihal potensi munculnya gelombang ketiga pandemi COVID-19, namun Ema tidak ingin lengah tanpa menyiapkan apapun.

"Kita tidak ingin kejadian pada Juni dan Juli kembali terjadi. Sehingga apapun kita sudah siap," katanya.

Ia mengatakan dorongan reaktivasi rumah sakit itu, salah satunya bagi Rumah Sakit Sukapura di Jalan Kawaluyaan, Kiaracondong, Kota Bandung, yang merupakan cabang dari Rumah Sakit Kebonjati.

Bangunan eks Rumah Sakit Sukapura ini sudah lama tidak terpakai dan sempat digunakan Akademi Keperawatan Kebon Jati. Saat ini rumah sakit tersebut dalam proses renovasi total.

Ema mengatakan eks Rumah Sakit Sukapura itu akan kembali diaktifkan sebagai rumah sakit Tipe C yang otoritasnya masih berada di level pemerintahan kota. Sehingga dia memastikan Pemkot Bandung siap memberikan dukungan penuh percepatan aktivasi.

"Mereka berjanji dalam tiga bulan ini rumah sakit sudah siap. Walaupun yang 29 rumah sakit lainnya itu juga terus kami pantau," katanya.

Baca juga: Dinkes Kota Bandung sebut penanganan COVID-19 lebih baik karena minim kasus

Baca juga: Dinkes Kota Bandung catat 12 rumah sakit nihil pasien COVID-19

Baca juga: Pemkot Bandung pastikan PTM aman dengan tes antigen acak

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021