Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran wabah COVID-19 meski berdasarkan data di lapangan saat ini kasusnya terus menurun.

"Kami mengimbau,  jangan lalai protokol kesehatan," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani saat dihubungi wartawan di Garut, Senin.

Ia menuturkan disiplin protokol kesehatan merupakan langkah yang harus dipatuhi untuk mencegah penularan wabah COVID-19 yang saat ini masih terjadi di Kabupaten Garut.

Jika masyarakat abai terhadap protokol kesehatan dan banyak yang belum divaksinasi, Leli khawatir kembali terjadi lonjakan kasus COVID-19 seperti yang terjadi di negara lain yakni Singapura sampai memberlakukan penutupan.

"Iya, di Singapura sudah mulai lockdown lagi," katanya.

Kasus baru COVID-19 di Garut dilaporkan landai. Setiap hari hanya ditemukan satu atau dua orang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Penambahan per hari masih ada, pernah kosong, ya, memang tidak banyak penambahannya, paling satu dua sekarang," katanya.

Ia berharap masyarakat Garut secepatnya divaksinasi agar terwujud kekebalan kelompok sehingga pandemi COVID-19 secepatnya berakhir dan masyarakat kembali beraktivitas normal.

"Kalau nanti vaksinasi sudah 70 persen akan terbentuk kekebalan kelompoknya sehingga pandemi cepat berlalu," katanya.

Laporan harian dari Satgas COVID-19 secara keseluruhan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut sebanyak 24.706 kasus, terdiri dari 15 kasus isolasi mandiri, 10 kasus isolasi di rumah sakit, 23.510 kasus sembuh, dan 1.171 kasus meninggal dunia.*

Baca juga: Pusat janjikan tambahan 2 juta dosis vaksin untuk Garut

Baca juga: Bupati Garut maksimalkan PAD 2 tahun terakhir kepemimpinan

Baca juga: Rekayasa wanita korban perampokan Rp1,3 miliar, diungkap Polres Garut
 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021