KERUSAKAN HUTAN INDONESIA BERDAMPAK SULIT MELAKUKAN PENANAMAN

Garut, 26/5 (ANTARA) - Kerusakan hutan Indonesia berdampak sulitnya melakukan berbagai tanaman yang sebelumnya istilah tongkat kayu, bibit tumbuh dengan mudah, kata Peneliti Perlindungan Hutan Pusat Litbang Peningkatan Produktivitas Hutan Bogor, di Garut, Kamis.

"Kondisi hutan seperti saat ini, justru sangat sulit memelihara apalagi menanam tanaman," kata peneliti tersebut, Anggraeni pada acara "Workshop Hasil-hasil Penelitian Kehutanan" di aula Hotel Danau Darija Cipanas Garut.

Kondisi kawasan hutan produksi yang terdegradasi di seluruh Indonesia, kata Angraeni mencapai 19.934 hektare, yang dinilai luas tersebut masih cukup memprihatinkan.

Apalagi kebutuhan kayu di Indonesia, kata Angraeni mencapai 50 hingga 60 juta m3 setiap tahunnya, sementara yang terpenuhi hanya 25 hingga 30 juta m3 setiap tahunnya.

"Tentu dengan masih kurangnya kebutuhan kayu, menunjukan kondisi hutan kita memprihatinkan," kata Anggraeni.

Dalam kegiatan yang sama, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Garut, Sutarman mengatakan adanya penilaian dari tim peneliti hutan tersebut perlu adanya komitmen pemerintah daerah dalam menyelamatkan hutan khususnya yang ada di Garut.

Sementara kondisi hutan di Kabupaten Garut, menurut dia memang sudah menampakan keprihatinan sehingga perlu ada upaya keseriusan dari berbagai pihak instansi pemerintah terkait, termasuk masyarakat sekitar hutan dalam memeliharanya.

"Makanya untuk bisa mengembalikan kondisi alam termasuk hutan yang telah rusak ini, diperlukan penanganan salah satunya penanaman kembali," katanya.***4***

Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011