Bekasi 20/5 (ANTARA) - Tim Gegana Polda Metro Jaya mengevakuasi sebuah paket mencurigakan dari dalam ruangan Wakil Bupati Bekasi, Darip Mulyana, di Komplek Perkantoran Pemkab Bekasi, Kota Deltamas, Cikarang Pusat, Jumat siang.

Salah satu petugas Satpol PP setempat, Djaelani, mengatakan, alamat yang tertera pada paket itu ditujukan kepada Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNK).

"Kami khawatir paket itu berisi bom, sebab paket berupa kotak dengan ukuran lebar sekitar 24 X 16 sentimeter dan tinggi 10 sentimeter tersebut tidak ada identitas pengirim. Berat paket sekitar 3-4 kilogram," ujarnya.

Selain itu, kata dia, alamat tujuan yang tertera pun tidak tepat. Dalam tulisannya tertera "Kepada YTH BN Kota Bekasi Bagian Kesos Kota Deltamas Cikarang Pusat". Sedangkan, Kota Deltamas, Cikarang Pusat termasuk dalam wilayah Kabupaten Bekasi.

Dikatakan Djaelani, paket asing itu ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB. Paket tiba sejak Jumat (13/5). Kecurigaan muncul karena tidak ada satu orang petugas pun yang menerima paket tersebut.

"Tidak ada yang nerima, pengirimnya siapa juga tidak tahu. Tahu-tahu sudah tergeletak saja di depan," ujarnya di sela proses evakuasi tim Gegana.

Paket tersebut langsung diamankan satu unit tim Gegana Polda Metro Jaya sekitar pukul 13.00 WIB dan membawanya ke Polda Metro Jaya untuk ditelusuri.

Kasie Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Kabupaten Bekasi, Rama, mengatakan paket itu diterima sekitar Jumat pekan lalu. Sebelumnya, paket itu terletak di ruang tunggu milik Wakil Bupati Bekasi Darip yang menjabat sebagai Ketua BNK setempat.

"Karena tidak ada penerimanya paket itu kemudian diamankan ke ruang Satpol PP," ujarnya.

Namun, Rama mengaku tidak mengetahui siapa yang mengantarkan paket tersebut ke ruang wakil bupati. "Karena tidak berani dibuka langsung diamankan Satpol PP kemudian langsung dilaporkan ke pihak kepolisian,"ujarnya.

Secara terpisah, Wakil Bupati Bekasi, Darip Mulyana, mengaku tidak khawatir dengan isu tersebut. Alasannya, dugaan ancaman bom itu tidak berkaitan dengan profesinya sebagai birokrat dan pelayan masyarakat.

"Mungkin hanya orang iseng saja. Lagi pula saya tidak pernah berbuat hal-hal yang merugikan pihak tertentu melalui profesi saya sebagai Wakil Bupati," demikian Darip.

Andi Firdaus

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011