Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Jawa Barat, memperkuat konsep ketahanan pangan masyarakat dengan pengembangan komoditas bawang merah.
Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar di Bandung, Kamis, mengatakan penambahan komoditas bawang merah ini sebagai strategi mitigasi inflasi, karena dari sekian banyak komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi ini di antaranya adalah cabe dan bawang merah.
"Kalau cabe sudah berjalan cukup lama dan ini bawang merah yang akan dikembangkan sebagai salah satu komponen di Buruan SAE atau pengembangan ketahanan pangan di Kota Bandung," kata Gin Gin.
Gin Gin menuturkan, bawang merah ini memang bukanlah tanaman yang lazim menjadi komponen urban farming, mengingat selama ini bawang merah menjadi komoditas besar yang ditanam di lahan luas.
Namun, Gin Gin sudah sejak lama mulai mencoba pengembangan menanam bawang merah di media tanam berskala kecil. Nantinya penanaman bawang itu diharapkan bisa direplikasi di kelompok Buruan SAE lainnya yan kini sudah berjumlah 234 kelompok.
"Karena selama ini bawang merah diasumsikan ditanam di lahan cukup luas, kita akan coba di polybag atau di lahan sempit dan terbatas. Sebelumnya kita sudah coba di demplot di tempat kita, dan ini kita akan tularkan di tempat lain," kata dia.
Menurutnya sudah ada pihak yang siap menampung hasil penanaman bawang merah. Apabila dalam pelaksanaannya nanti berhasil dan terdapat kelebihan, maka tidak menutup kemungkinan warga bisa jadi produsen bawang merah.
"Khusus untuk bawang, karena ini menjadi komoditas cukup komersil dan untuk pemasok atau pengumpulnya sudah ada pengusaha yang siap untuk membeli hasil bawang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar di Bandung, Kamis, mengatakan penambahan komoditas bawang merah ini sebagai strategi mitigasi inflasi, karena dari sekian banyak komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi ini di antaranya adalah cabe dan bawang merah.
"Kalau cabe sudah berjalan cukup lama dan ini bawang merah yang akan dikembangkan sebagai salah satu komponen di Buruan SAE atau pengembangan ketahanan pangan di Kota Bandung," kata Gin Gin.
Gin Gin menuturkan, bawang merah ini memang bukanlah tanaman yang lazim menjadi komponen urban farming, mengingat selama ini bawang merah menjadi komoditas besar yang ditanam di lahan luas.
Namun, Gin Gin sudah sejak lama mulai mencoba pengembangan menanam bawang merah di media tanam berskala kecil. Nantinya penanaman bawang itu diharapkan bisa direplikasi di kelompok Buruan SAE lainnya yan kini sudah berjumlah 234 kelompok.
"Karena selama ini bawang merah diasumsikan ditanam di lahan cukup luas, kita akan coba di polybag atau di lahan sempit dan terbatas. Sebelumnya kita sudah coba di demplot di tempat kita, dan ini kita akan tularkan di tempat lain," kata dia.
Menurutnya sudah ada pihak yang siap menampung hasil penanaman bawang merah. Apabila dalam pelaksanaannya nanti berhasil dan terdapat kelebihan, maka tidak menutup kemungkinan warga bisa jadi produsen bawang merah.
"Khusus untuk bawang, karena ini menjadi komoditas cukup komersil dan untuk pemasok atau pengumpulnya sudah ada pengusaha yang siap untuk membeli hasil bawang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021