Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup melemah dipimpin sektor infrastruktur dan sektor teknologi.
IHSG melemah 54,64 poin atau 0,86 persen ke posisi 6.288,05. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,84 poin atau 0,97 persen ke posisi 902,17.
"Kekhawatiran akan kasus properti di Tiongkok turut menggerus pasar saham Asia yang bergerak melemah, begitu juga dengan indeks IHSG turut tertekan," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Pelaku pasar dan investor tampaknya terus memantau terhadap gagal bayar atau default sektor properti di Tiongkok di mana sejak krisis Evergrande investor menjadi lebih khawatir dan fokus pada kemampuan likuiditas pengembang di Tiongkok.
Kekhawatiran tentang meningkatnya default utang oleh pengembang properti Tiongkok menjadi sentimen di tengah penurunan peringkat kredit baru dan ketidakpastian tentang nasib Evergrande Group.
Dibuka melemah, IHSG langsung menguat namun tak lama kembali ke zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor infrastruktur turun paling dalam yaitu minus 2,5 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang baku masing-masing minus 2,12 persen dan minus 2,09 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor energi dan sektor barang konsumen primer masing-masing sebesar 1,04 persen dan 0,82 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp1,58 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.737.444 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,89 miliar lembar saham senilai Rp17,58 triliun. Sebanyak 191 saham naik, 331 saham menurun, dan 138 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 622,77 poin atau 2,19 persen ke 27.822,12, indeks Hang Seng naik 67,78 atau 0,28 persen ke 24.104,15, dan indeks Straits Times terkoreksi 21,53 poin atau 0,7 persen ke 3.068,12.
Baca juga: IHSG BEI berpotensi menguat terbatas dibayangi aksi ambil untung
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka melemah 5,36 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat didorong aksi beli asing
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
IHSG melemah 54,64 poin atau 0,86 persen ke posisi 6.288,05. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,84 poin atau 0,97 persen ke posisi 902,17.
"Kekhawatiran akan kasus properti di Tiongkok turut menggerus pasar saham Asia yang bergerak melemah, begitu juga dengan indeks IHSG turut tertekan," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Pelaku pasar dan investor tampaknya terus memantau terhadap gagal bayar atau default sektor properti di Tiongkok di mana sejak krisis Evergrande investor menjadi lebih khawatir dan fokus pada kemampuan likuiditas pengembang di Tiongkok.
Kekhawatiran tentang meningkatnya default utang oleh pengembang properti Tiongkok menjadi sentimen di tengah penurunan peringkat kredit baru dan ketidakpastian tentang nasib Evergrande Group.
Dibuka melemah, IHSG langsung menguat namun tak lama kembali ke zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor infrastruktur turun paling dalam yaitu minus 2,5 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang baku masing-masing minus 2,12 persen dan minus 2,09 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor energi dan sektor barang konsumen primer masing-masing sebesar 1,04 persen dan 0,82 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp1,58 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.737.444 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,89 miliar lembar saham senilai Rp17,58 triliun. Sebanyak 191 saham naik, 331 saham menurun, dan 138 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 622,77 poin atau 2,19 persen ke 27.822,12, indeks Hang Seng naik 67,78 atau 0,28 persen ke 24.104,15, dan indeks Straits Times terkoreksi 21,53 poin atau 0,7 persen ke 3.068,12.
Baca juga: IHSG BEI berpotensi menguat terbatas dibayangi aksi ambil untung
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka melemah 5,36 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat didorong aksi beli asing
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021