Bupati Garut Rudy Gunawan meminta seluruh kendaraan alat berat di dinas terkait disiagakan 24 jam untuk menanggulangi dampak bencana alam seperti banjir dan longsor yang kemungkinan terjadi di Garut saat musim hujan.
"Saya mohon ini terutama kepada Asisten 1 dan juga jajaran BPBD, dinas teknis siagakan alat berat, itu adalah untuk jaga-jaga bilamana ada bencana," kata Bupati di Garut, Jawa Barat, Senin.
Ia menuturkan BPBD Kabupaten Garut telah melakukan sosialisasi kepada 42 camat di Garut terkait mitigasi bencana menjelang musim hujan.
Seluruh camat, kata Bupati, dapat menindaklanjutinya ke seluruh jajaran kepala desa untuk memberikan pemahaman dan berbagai antisipasi mengurangi risiko dampak dari bencana alam.
"Para camat segera panggil kepala desa ke gedung kecamatan untuk diberikan hal yang berhubungan dengan sosialisasi hidrometeorologi, bencana yang mungkin terjadi di Garut," katanya.
Ia menyampaikan bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut bisa berupa bencana banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin puting beliung.
Ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat musim hujan, melakukan langkah antisipasi dengan segera mengungsi jika berada di daerah dengan potensi bencana alam sangat tinggi.
Selain itu, kata dia, masyarakat terutama yang berwisata di gunung perlu mewaspadai bahaya petir saat musim hujan.
"Saya sudah melihat datanya bahwa setiap tahun ada yang meninggal karena tersambar petir, mungkin cuacanya tiba-tiba buruk, mendung atau sebagainya, ini diingatkan bagi mereka yang sedang berwisata ke gunung, bagi saudara-saudara kita yang melaut," katanya.
Bupati menambahkan dinas terkait untuk bersiap melakukan langkah prioritas dalam setiap menanggulangi bencana alam sebagai bentuk pelayanan prima kepada masyarakat.
"Saya ingatkan bahwa bencana sekarang ini dan ke depan, mungkin akan menjadi bagian yang akan kita hadapi," katanya.
Baca juga: Bupati: Bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi di Garut, utamakan keselamatan jiwa
Baca juga: Pemkab Garut salurkan bantuan uang bagi korban longsor Talegong
Baca juga: Pemkab Garut salurkan Rp1,9 miliar bagi korban banjir dan longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Saya mohon ini terutama kepada Asisten 1 dan juga jajaran BPBD, dinas teknis siagakan alat berat, itu adalah untuk jaga-jaga bilamana ada bencana," kata Bupati di Garut, Jawa Barat, Senin.
Ia menuturkan BPBD Kabupaten Garut telah melakukan sosialisasi kepada 42 camat di Garut terkait mitigasi bencana menjelang musim hujan.
Seluruh camat, kata Bupati, dapat menindaklanjutinya ke seluruh jajaran kepala desa untuk memberikan pemahaman dan berbagai antisipasi mengurangi risiko dampak dari bencana alam.
"Para camat segera panggil kepala desa ke gedung kecamatan untuk diberikan hal yang berhubungan dengan sosialisasi hidrometeorologi, bencana yang mungkin terjadi di Garut," katanya.
Ia menyampaikan bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut bisa berupa bencana banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin puting beliung.
Ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat musim hujan, melakukan langkah antisipasi dengan segera mengungsi jika berada di daerah dengan potensi bencana alam sangat tinggi.
Selain itu, kata dia, masyarakat terutama yang berwisata di gunung perlu mewaspadai bahaya petir saat musim hujan.
"Saya sudah melihat datanya bahwa setiap tahun ada yang meninggal karena tersambar petir, mungkin cuacanya tiba-tiba buruk, mendung atau sebagainya, ini diingatkan bagi mereka yang sedang berwisata ke gunung, bagi saudara-saudara kita yang melaut," katanya.
Bupati menambahkan dinas terkait untuk bersiap melakukan langkah prioritas dalam setiap menanggulangi bencana alam sebagai bentuk pelayanan prima kepada masyarakat.
"Saya ingatkan bahwa bencana sekarang ini dan ke depan, mungkin akan menjadi bagian yang akan kita hadapi," katanya.
Baca juga: Bupati: Bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi di Garut, utamakan keselamatan jiwa
Baca juga: Pemkab Garut salurkan bantuan uang bagi korban longsor Talegong
Baca juga: Pemkab Garut salurkan Rp1,9 miliar bagi korban banjir dan longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021