Indramayu, 26/4(ANTARA) - Hasil tangkapan nelayan Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, melimpah sehingga harga cumi-cumi kini hanya Rp13.000 per kilogram dari biasanya Rp23.000 per kilogram.

Kepala Desa Singaraja Asep SH Kepada wartawan di Indramayu, Selasa, mengatakan hasil tangkapan nelayan setempat selama dua bulan terakhir cukup maksimal sehingga terjadi penurunan harga akibat pasokan melimpah.

"Permintaan cumi-cumi dari nelayan Desa Singaraja terus meningkat karena konsumen percaya hasil tangkapan nelayan tidak menggunakan bahan pengawet apapun," katanya.

Dia menjelaskan, nelayan di desanya biasanya mencari cumi-cumi berangkat malam dan pulang pagi, sehingga mereka tidak perlu bahan pengawet untuk hasil tangkapannya.

"Musim hujan tangkapan nelayan lokal dengan perahu tradisional yang sengaja mencari cumi-cumi cukup mudah dan melimpah, dalam satu hari satu perahu mampu menghasilkan sekitar 200 kilogram," katanya.

Dia menuturkan, keuntungan nelayan saat musim hujan cukup tinggi, meski mereka harus mengeluarkan biaya sewa perahu, karena nelayan setempat jarang yang memiliki perahu, padahal dalam satu hari bisa meraup kurang dari Rp1,2 juta.

Sementara itu Wartoyo salah seorang nelayan setempat mengaku, penghasilan nelayan lokal jika tangkapan seperti cumi-cumi melimpah cukup menguntungkan, namun memasuki kemarau biasanya mereka berhenti melaut karena sering rugi.

Dikatakannya, meski penghasilan nelayan tinggi saat musim tangkapan cumi-cumi mudah, namun tetap saja nelayan selalu kesulitan karena biasanya mereka sudah terlilit hutang oleh tengkulak ikan, terutama memasuki kemarau.

"Cumi-cumi mudah dan melimpah pada saat musim hujan, setelah itu sulit ditemukan sehingga terpaksa nelayan menganggur dan beralih pekerjaan," katanya.

Wartoyo juga membenarkan, saat tangkapan melimpah harga biasanya murah seperti sekarang paling hanya Rp13.000 per kilogram, harga melonjak jika pasokan terus berkurang ***5***
Yasad A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011