Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menggandeng para petani milenial untuk mengembangkan pemasaran hasil usaha mereka, dan juga melatih dalam hal pembuatan pupuk alami atau kompos.

"Kita sudah mulai menggandeng para petani milenial, terutama dalam hal pemasaran," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan Ukas Suharfaputra di Kuningan, Jumat.

Ukas mengatakan ada puluhan petani milenial yang bergabung dalam pengembangan pemasaran, karena rerata mereka berkecimpung dalam pertanian yang modern.

Sehingga lanjut Ukas, perlu adanya dukungan dari pemerintah, terutama mengenai pemasaran hasil produksi para petani muda itu.

Ukas melanjutkan pada masa pandemi COVID-19, memang bermunculan petani muda di Kabupaten Kuningan, mereka lebih mengandalkan jejaring sosial atau media sosial untuk memasarkan produksinya.

"Kita suport mereka, agar mau dan terus berkecimpung di dunia pertanian. Karena memang saat ini pemuda yang terjun ke dunia pertanian masih sangat sedikit, untuk itu kita berupaya merubah imej petani," katanya.

Ia menambahkan selain itu, Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan juga mengedukasi kepada para petani milenial terutama untuk memproduksi pupuk.

Hal ini dilakukan, agar biaya yang mereka keluarkan tidak membengkak, sehingga bertani bisa menghasilkan dan menjadi pilihan kaum milenial.

"Kalau pupuk organik itu kan murah, maka kita latih para petani milenial untuk bisa memproduksi pupuk sendiri," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Kuningan bantu benih dan pupuk ke petani terdampak pandemi

Baca juga: Petani di Kuningan yang ikut asuransi usaha tani padi masih minim

Baca juga: Pupuk subsidi diperkirakan tak mencukupi kebutuhan petani Kuningan

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021