Anggota DPRD Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya berharap pembangunan Pasar Cisarua, Kabupaten Bogor senilai Rp35 miliar dapat mempercepat pemulihan ekonomi usai terdampak pandemi COVID-19.
"Keberadaan pasar yang baik, bersih dan representatif sebagai infrastruktur ekonomi pokok dan tulang punggung pergerakan perekonomian rakyat tentunya memiliki peran yang amat signifikan dalam upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi," ungkapnya saat dihubungi Antara di Bogor, Selasa.
Legislator asal Kabupaten Bogor itu menyebutkan, letak Pasar Cisarua yang berada di kawasan wisata Puncak itu diharapkan menjadi salah satu pembangkit ekonomi di Jawa Barat.
"Di sepanjang perjalanan jalur Puncak menuju Pasar Cisarua ini, pergerakan orang dan kendaraan yang kembali tersendat menandakan bahwa pergerakan ekonomi di kawasan wisata ini sudah mulai kembali menggeliat," kata pria yang akrab disapa Kang AW itu.
Pembangunan Pasar Cisarua tersebut bersumber dari Pinjaman Pemprov Jabar ke PT SMI dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan diberikan ke Pemkab Bogor melalui mekanisme Bantuan Keuangan (Bankeu) tahun anggaran 2021 senilai Rp25 miliar.
Pada tahun 2019, Pemprov Jabar juga memberikan bantuan Rp10 miliar untuk pembangunan pasar tersebut. Sehingga, secara keseluruhan revitalisasi Pasar Cisarua menelan anggaran senilai Rp35 miliar.
Meski APBD Pemprov Jabar tahun ini mengalami defisit sekitar Rp5 triliun karena penanganan pandemi, tetapi seluruh pembangunan yang anggarannya bersumber dari PEN, tidak akan terkena rasionalisasi.
"Anggaran yang diperlukan sesuai dengan nilai kontraknya akan tetap dibayarkan oleh Pemrov Jabar. Karenanya, pembangunannya harus benar-benar maksimal baik dari sisi teknis maupun dari sisi waktunya," terang Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat itu.
Baca juga: Polisi kembali ungkap peredaran biang tembakau sintetis asal China
Baca juga: Bupati Bogor resmikan rumah oksigen bantuan Antam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Keberadaan pasar yang baik, bersih dan representatif sebagai infrastruktur ekonomi pokok dan tulang punggung pergerakan perekonomian rakyat tentunya memiliki peran yang amat signifikan dalam upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi," ungkapnya saat dihubungi Antara di Bogor, Selasa.
Legislator asal Kabupaten Bogor itu menyebutkan, letak Pasar Cisarua yang berada di kawasan wisata Puncak itu diharapkan menjadi salah satu pembangkit ekonomi di Jawa Barat.
"Di sepanjang perjalanan jalur Puncak menuju Pasar Cisarua ini, pergerakan orang dan kendaraan yang kembali tersendat menandakan bahwa pergerakan ekonomi di kawasan wisata ini sudah mulai kembali menggeliat," kata pria yang akrab disapa Kang AW itu.
Pembangunan Pasar Cisarua tersebut bersumber dari Pinjaman Pemprov Jabar ke PT SMI dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan diberikan ke Pemkab Bogor melalui mekanisme Bantuan Keuangan (Bankeu) tahun anggaran 2021 senilai Rp25 miliar.
Pada tahun 2019, Pemprov Jabar juga memberikan bantuan Rp10 miliar untuk pembangunan pasar tersebut. Sehingga, secara keseluruhan revitalisasi Pasar Cisarua menelan anggaran senilai Rp35 miliar.
Meski APBD Pemprov Jabar tahun ini mengalami defisit sekitar Rp5 triliun karena penanganan pandemi, tetapi seluruh pembangunan yang anggarannya bersumber dari PEN, tidak akan terkena rasionalisasi.
"Anggaran yang diperlukan sesuai dengan nilai kontraknya akan tetap dibayarkan oleh Pemrov Jabar. Karenanya, pembangunannya harus benar-benar maksimal baik dari sisi teknis maupun dari sisi waktunya," terang Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat itu.
Baca juga: Polisi kembali ungkap peredaran biang tembakau sintetis asal China
Baca juga: Bupati Bogor resmikan rumah oksigen bantuan Antam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021