Bupati Bogor, Ade Yasin meresmikan rumah oksigen di Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang merupakan sumbangan PT Antam Tbk untuk penanganan pandemi di daerah itu.
"Alhamdulillah hari ini kita resmikan rumah oksigen, walaupun tidak ada kata terlambat, meskipun tren kasus konfirmasi positif di Kabupaten Bogor terus melandai," ungkapnya usai peresmian, Senin.
Menurut Bupati, meski angka keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) di wilayahnya sudah mulai menurun sejak gelombang kedua penularan COVID-19, tapi rumah oksigen tersebut tetap dibutuhkan, terutama sebagai pusat isolasi pasien corona di wilayah sekitar.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa BOR rumah sakit (RS) di Kabupaten Bogor kini hanya 13,87 persen, dan BOR ruang perawatan intensif atau ICU 28,81 persen. Angka tersebut terbilang aman dari yang ditetapkan oleh WHO.
"Tetapi, (rumah oksigen) ini untuk jaga-jaga, rumah oksigen ini lebih banyak fungsinya, jika ada masyarakat di sini yang terkena COVID, saya kira rumah oksigen ini bisa dijadikan Pusat Isolasi Terpadu (isoter),” ujarnya.
Ade Yasin mengatakan, bangunan tersebut menyediakan fasilitas oksigen dan tempat tidur. Gedung serbaguna yang dikelola oleh UPT Puskesmas Nanggung itu berukuran 15 x 8 meter itu dilengkapi dengan delapan tempat tidur dan dua kamar mandi.
“Ada tempat tidur dan oksigen, saya kira ini bisa jadi pusat Isoter di Kecamatan Nanggung, karena sekarang isolasi mandiri tidak diperbolehkan kalau rumahnya tidak memenuhi syarat, seperti rumah kecil, kamar mandi dan kamar tidurnya bareng dengan keluarga yang lain, sehingga isoman akan kita tarik ke pusat isoter,” kata Ade Yasin.
Baca juga: Pemkot Bogor terima bantuan 25 unit konsentrator oksigen
Baca juga: Bima Arya distribsuikan bantuan oksigen konsentrator ke sejumlah rumah sakit
Baca juga: Satgas COVID-19 Kota Bogor salurkan bantuan oksigen ke rumah sakit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Alhamdulillah hari ini kita resmikan rumah oksigen, walaupun tidak ada kata terlambat, meskipun tren kasus konfirmasi positif di Kabupaten Bogor terus melandai," ungkapnya usai peresmian, Senin.
Menurut Bupati, meski angka keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) di wilayahnya sudah mulai menurun sejak gelombang kedua penularan COVID-19, tapi rumah oksigen tersebut tetap dibutuhkan, terutama sebagai pusat isolasi pasien corona di wilayah sekitar.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa BOR rumah sakit (RS) di Kabupaten Bogor kini hanya 13,87 persen, dan BOR ruang perawatan intensif atau ICU 28,81 persen. Angka tersebut terbilang aman dari yang ditetapkan oleh WHO.
"Tetapi, (rumah oksigen) ini untuk jaga-jaga, rumah oksigen ini lebih banyak fungsinya, jika ada masyarakat di sini yang terkena COVID, saya kira rumah oksigen ini bisa dijadikan Pusat Isolasi Terpadu (isoter),” ujarnya.
Ade Yasin mengatakan, bangunan tersebut menyediakan fasilitas oksigen dan tempat tidur. Gedung serbaguna yang dikelola oleh UPT Puskesmas Nanggung itu berukuran 15 x 8 meter itu dilengkapi dengan delapan tempat tidur dan dua kamar mandi.
“Ada tempat tidur dan oksigen, saya kira ini bisa jadi pusat Isoter di Kecamatan Nanggung, karena sekarang isolasi mandiri tidak diperbolehkan kalau rumahnya tidak memenuhi syarat, seperti rumah kecil, kamar mandi dan kamar tidurnya bareng dengan keluarga yang lain, sehingga isoman akan kita tarik ke pusat isoter,” kata Ade Yasin.
Baca juga: Pemkot Bogor terima bantuan 25 unit konsentrator oksigen
Baca juga: Bima Arya distribsuikan bantuan oksigen konsentrator ke sejumlah rumah sakit
Baca juga: Satgas COVID-19 Kota Bogor salurkan bantuan oksigen ke rumah sakit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021